Mohon tunggu...
Yuniatari
Yuniatari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Jika kesempatan tidak menghampirimu, maka ciptakanlah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Gadget, Life Skill, Era Covid-19: Problematika Pengasuhan pada Anak Usia Dini

20 Januari 2021   10:15 Diperbarui: 20 Januari 2021   10:21 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Covid-19 atau (corona virus disease 19) merupakan sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru, yaitu Sars-CoV-2, yang terjadi pertama kali di Wuhan Tiongkok pada akhir Desember tahun 2019. Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi global setelah jumlah infeksi di seluruh dunia mencapai lebih dari 121.000 kasus. Pandemi covid-19 ini menyebabkan aktivitas manusia di seluruh dunia pada berbagai bidang kehidupan menjadi terbatas, termasuk aktivitas di bidang pendidikan. Di Negara Indonesia, Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan berupa pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Hal ini menyebabkan semua jenjang pendidikan, dimulai dari perguruan tinggi hingga pendidikan anak usia dini untuk segera menghentikan proses pembelajaran di kelas secara tatap muka menjadi belajar dari dari rumah secara online. Kegiatan belajar dari rumah menjadikan orang tua harus lebih pro aktif dalam memberikan pembelajaran kepada anak karena peran utama pendidik selama di rumah adalah orang tua dan guru berperan sebagai fasilitator. Meskipun guru tetap memberikan materi pembelajaran, tetapi menjadi kurang efektif karena pembelajaran bersifat daring (dalam jaringan). Hal ini membuat orang tua bingung dalam mengasuh anak yang  terfokus pada aktivitas pendidikan dan perkembangan anak ketika belajar dari rumah. Tak hanya itu saja, orang tua mempunyai tanggung jawab penuh untuk membimbing, mengawasi, dan melindungi anaknya untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

Masa anak usia dini hanya sekali dalam seumur hidup. Masa ini dinamakan masa golden age, yaitu masa keemasan yang dianggap sebagai masa krusial dalam pertumbuhan anak. Pada masa ini, anak akan mengalami pertumbuhan paling pesat dalam hidupnya, mulai dari pertumbuhan fisik hingga kognitif. Golden age berada pada rentang usia 0-6 tahun. Oleh karena itu, pentingnya peran orang tua dalam menstimulasi tumbuh kembang anak secara optimal.

Selama belajar dari rumah, banyak orang tua yang memberikan gadget kepada anak usia dini, baik dengan diawasi maupun tidak diawasi. Pemberian gadget kepada anak usia dini terbagi menjadi dua macam, yaitu pemberian gadget secara bebas dan secara bijaksana. Orang tua yang baik akan memberikan gadget kepada anak secara bijaksana, anak diberi batasan waktu dan tidak boleh menggunakan gadget di dalam kamar, anak harus diawasi oleh orang tua. Orang tua yang cerdas dan bijak memberikan gadget kepada anak usia dini untuk proses pembelajaran. Akan tetapi ada orang tua yang super sibuk biasanya akan memberikan gadget agar anak bisa diam dan membuat orang tua tenang. Hal ini dapat menjadi problematika pengasuhan pada anak usia dini di era covid-19, dimana pola asuh ini dapat menentukan masa depan anaknya. Pengasuhan pada anak usia dini mencakup aspek agama dan moral, kognitif, fisik motorik, bahasa, sosial emosional, dan seni. Apapun keadaannya, baik itu pada era covid-19, sebelum era covid-19, maupun setelah era covid-19, orang tua wajib memberikan stimulasi untuk meningkatkan perkembangan-perkembangan anak usia dini tersebut. Jika tumbuh kembang anak distimulus dengan baik, maka akan terbentuk life skill yang baik pula.

Life skill pada anak usia dini adalah pendiidkan yang memberikan kecakapan personal, sosial, intelektual, dan vokasional untuk berusaha hidup mandiri. Menurut Mundzier Suparta, life skill terbagi menjadi dua bagian yaitu kecakapan dasar dan kecakapan instrumental. 1) Life skill yang bersifat dasar adalah kecakapan universal dan berlaku sepanjang zaman, tidak tergantung pada perubahan waktu dan ruang yang merupakan fondasi pendidikan persekolahan maupun pendidikan non formal agar bisa mengembangkan keterampilan yang bersifat instrumental; dan 2) Life skill yang bersifat instrumental adalah kecakapan yang bersifat relatif, kondisional, dan dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan.

Pada dewasa ini, banyak orang tua yang memberikan gadget kepada anak usia dini. Gadget untuk anak usia dini tidak hanya berbentuk smartphone, akan tetapi ada juga yang berbentuk smart tv yang di dalamnya terdapat aplikasi-aplikasi yang bisa menunjang proses pembelajaran anak, seperti aplikasi Youtube. Jadi life skill seperti apa yang bisa dibangun di era covid-19 ini? Tentunya harus disesuaikan dengan minat dan bakat anak. Ketika anak menggunakan gadget, orang tua dapat mengajarkan life skill kepada anak, seperti mengajarkan bahasa-bahasa pada anak, baik bahasa asing maupun bahasa Indonesia. Anak juga bisa belajar berhitung, mengeja, menambah perbendaharaan kata anak, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, agar anak tidak mengalami kecanduan dalam penggunaan gadget, orang tua harus selalu mengawasi anak dan memberikan gadget secara bijaksana, serta yang paling terpenting tujuan pemberian gadget adalah untuk menunjang proses pembelajaran pada anak usia dini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun