Mohon tunggu...
Yuniar
Yuniar Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Kesenian dan Perkuliahan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI: Sosialisasi Pemahaman Kurang Gizi Pada Peserta Didik Baru di SMP Miftahul Iman

16 Agustus 2022   01:00 Diperbarui: 16 Agustus 2022   01:04 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masalah kekurangan gizi masih menjadi salah satu isu penting yang dihadapi masyarakat Indonesia. Padahal, memperbaiki gizi menjadi target penting dari Agenda Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) yang merupakan kesepakatan pembangunan global. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, jumlah desa/kelurahan di Tanah Air yang penduduknya menderita kekurangan gizi mencapai 12.183 desa. Beberapa faktor penyebab masalah gizi di Indonesia, antara lain konsumsi makanan yang tidak memenuhi jumlah dan komposisi zat gizi, penyakit infeksi, dan tingkat kemiskinan sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi. Masalah kekurangan gizi ini juga bukan hanya berpengaruh pada kesehatan, tetapi juga memicu tantangan bagi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) nasional, mengingat dampak jangka panjang masalah gizi akan berpengaruh buruk pada kualitas hidup dan produktivitas masyarakat.

Melalui KKN Tematik Pemberdayaan Masyarakat berbasis SDG’s Desa yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN kelompok 11 Universitas Pendidikan Indonesia dengan tema Desa Tanpa Kelaparan dapat ikut berpatisipasi menekan angka kekurangan gizi di Indonesia melalui program pengengedukasian mengenai Kurang Gizi kepada Peserta Didik Baru SMP Miftahul Iman. Dikarenakan kurang gizi atau undernutrition, adalah istilah untuk menggambarkan kurangnya asupan energi (kalori) dan zat gizi penting yang dibutuhkan seseorang untuk menjaga kesehatannya.

Kegiatan survey mengenai pemahaman kurang gizi pun dilakukan pada Rabu (20/7/2022) dengan sasaran peserta didik baru sebanyak 20 responden dengan 10 butir pernyataan sebagai tolak ukur pemahaman mereka dengan hasil prosentase yang terbagi dalam tiga tingkat pemahaman, yakni sebanyak 25% peserta didik baru dengan tingkat pemahaman yang tinggi, 75% pemahaman sedang, dan 0% pemahaman rendah. Maka dari itu para makasiswa KKN kelompok 11 berpartisipasi dengan melalukan sosialisasi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap pentingnya memenuhi kebutuhan gizi harian di masa pertumbuhan agar dapat mengurangi angka kekurangan gizi di Indonesia.

Dikarenakan Pandemi Covid-19 masih menghantui masyarakat mengakibatkan mobilitas masyarkat pun ikut terhambat. Maka dari itu, sistem sosialisasi akhinya menggunakan dua sistem yaitu dengan melaksanakan Sosialiasi hybrid. Pertama, melalui grup Whatsapp Peserta Didik Baru SMP Miftahul Iman (online) dan terjun langsung ke lapang (offline) kegiatan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan MPLS di SMP Miftahul Iman.

Sosialisasi dilakukan melauli video penjelasan mengenai kurang gizi, dimana dalam video tersebut mendefinisikan tentang kurang gizi, macam-macam penyakit karena kurang gizi, penyebab kekurangan gizi, ciri-ciri orang yang mengalami kurang gizi, dan pencegahan yang dapat dilakukan. Setelah dilaksanakannya sosialisasi, mahasiswa mendata kembali dengan memberikan kuisioner kedua sebagai tolak ukur pemahaman. Tentunya kegiatan ini dilaksanakan dengan Protokol Kesehatan ketat dan menerapkan 5M (Memakai Masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan membatasi mobilitas). Data akhir pada jumlah responden dan butir pernyataan yang sama pun didapat dengan tingkat pemahaman peserta didik sebanyak 35% pada tingkat tinggi, 65% ditingkat sedang dan tingkat rendah tetap 0%.  Maka peningkatan pemahaman yang terjadi pada peserta didik baru di SMP Miftahul Iman dalam kurun waktu lima hari adalah sebanyak 10% pada tingkat tinggi dari hasil survey sebanyak 25% menjadi 35% pada hasil akhir.

Berdasarkan hal tersebut kegiatan ini mendapat respon sangat baik dari pihak sekolah,  diharapkan dengan adanya kegiatan sosialisasi ini dapat, menambah pemahaman Literasi Digital dan menambah ilmu mengenai kekurang gizi terhadap Peserta Didik Baru SMP Miftahul Iman itu sendiri di masa pandemi yang masih berlangsung sebagai sebuah edukasi dalam pemenuhan gizi hariannya dan menekan angka kurang gizi di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun