Mohon tunggu...
Yuniandono Achmad
Yuniandono Achmad Mohon Tunggu... Dosen - Dreams dan Dare (to) Die

Cita-cita dan harapan, itu yang membuat hidup sampai saat ini

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Siapa "Dukun" di Belakang Greysia/Apriyani?

6 Agustus 2021   13:11 Diperbarui: 6 Agustus 2021   14:56 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Indonesia merebut piala Thomas tahun 1984, beberapa hari kemudian Ayah saya membelikan majalah. Saya lupa nama majalah tersebut. Seingat saya adalah Tribun Olahraga -yang beberapa tahun kemudian berubah formatnya menjadi tabloid. Cuman saya tidak yakin apakah betul itu majalah Tribun. Anyways di majalah tersebut, ada salah satu tulisan redaksi yang berjudul "Kemenangan Indonesia dibantu Dukun?". Saya masih sangat ingat judul tersebut, karena untuk pertama kalinya saya tahu ada tanda baca berupa TANDA TANYA di akhir kalimat. Saya yang masih SD belum tahu akan hal itu. Dibaca lempeng saja.

Kembali ke judul, ini soal kemenangan Greysia Polii/ Apriyani Rahayu -untuk selanjutnya disebut GreyAp- di olimpiade Tokyo 2020 ini. Benar benar di luar dugaan. Selain unseeded alias bukan unggulan, juga berada di grup maut sewaktu penyisihan. Satu grup dengan unggulan pertama dari Jepan, dan dengan pasangan Malaysia yang pernah mengalahkannya pada awal 2021.

Tapi kok tetap dapat emas? Padahal usia Greysia juga sudah 33 tahun. Kemudian Apriyani adalah debutan di olimpiade. Lagi-lagi: kok bisa ya.

Saya menduga adanya "dukun' di balik kejayaan pasangan Manado dan Konawe ini.

Menurut wikipedia, Dukun atau orang pintar adalah istilah yang secara umum dipahami dalam pengertian orang yang memiliki kelebihan dalam hal kemampuan supranatural yang menyebabkannya dapat memahami hal tidak kasat mata. Ia mampu berkomunikasi dengan arwah dan alam gaib, yang dipergunakan untuk membantu menyelesaikan masalah di masyarakat, seperti penyakit, gangguan sihir, kehilangan barang, kesialan, dan lain-lain.

Istilah dukun biasanya digunakan di daerah perdesaan, sedangkan "orang pintar" atau paranormal, untuk menyatakan hal yang sama, digunakan lebih umum di antara populasi perkotaan.

Dukun bisa jadi merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mendapatkan kedudukan sosial, ekonomi, dan politik di masyarakat. Dalam konteks olahraga, konon katanya beberapa atlet menggunakan dukun untuk mencapai tujuannya. Misalnya pemain sepakbola memasang susuk di kaki, yang katanya biar dijegal tidak mempan. Kemudian jimat yang dipakai atau ditaruh di gawang, biar tidak kegolan.

Back to laptop, benarkah GreyAp dibantu dukun. Lalu siapa saja dukun yang membantu pencapaian emas pasangan GreyAp ini? Saya yakin ada "dukun"-nya. Menurut saya setidaknya ada 3 (tiga) dukun.

PERTAMA adalah orang yang duduk tekun di belakang lapangan. Dukun artinya "duduk dan tekun", dialah sang pelatih ... Eng Hian atau yang biasa disebut koh Didi.  Eng Hian, pelatih yang juga berhasil membawa Greysia Polii dan Nitya Krisinda Maheswari kmeraih emas Asian Games tahun 2014. Eng Hian merupakan atlet bulutangkis Indonesia keturunan Tionghoa (Cina Solo, daerah Balong) yang telah membela tanah air di berbagai ajang Internasional.

Eng Hian merupakan mantan pebulutangkis Indonesia yang bermain di sektor ganda putra, yang berkarir mulai tahun 2001 hingga 2007. Memang nama Eng Hian tidak se populer pebulutangkis ganda putra lainnya seperti Sigit Budiarto, Candra Wijaya/Tony Gunawan, hingga Markis Kido/Hendra Setiawan. Mungkin karena selama bermain, nama Eng Hian dan Flandy Limpele bernaung di bawah nama Inggris. Baru kemudian mendekati piala Thomas 2004, kedua pasangan bermain untuk Indonesia.

Salah satu prestasi fenomenal Enghian/ Flandy adalah pada Olimpiade 2004 di Athena, Yunani. Mereka berdua mendapatkan medali perunggu untuk Indonesia. Koh Didi alias Eng Hian -selain berpasangan dengan Flandy Limpele (pelatih di sektor ganda putra Malaysia)- pernah juga dengan Rian Sukmawan sampai dengan tahun 2006. Sementara Flandy bermain di ganda campuran, dan sempat menjadi semifinalis olimpiade Bejing 2008 bersama Vita Marissa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun