Mohon tunggu...
Yuniandono Achmad
Yuniandono Achmad Mohon Tunggu... Dosen - Dreams dan Dare (to) Die

Cita-cita dan harapan, itu yang membuat hidup sampai saat ini

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Antara Maradona, Madonna, dan Batubara

12 Desember 2020   14:49 Diperbarui: 12 Desember 2020   15:03 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar kompas.com

Maradona --atau selengkapnya Diego Armando Maradona (DAM)- meninggal dunia pada hari Rabu (rebo kliwon) tanggal 25 November 2020 -bertepatan 9 Rabiul Akhir 1442 kemarin. Lalu apa hubungannya dengan diva Madonna dan pak Batubara? Tidak ada hubungannya. Hehehe. Tapi anda akan tertarik baca tulisan di bawah ini. Beberapa fakta menarik seputar prestasi Diego Armando Maradona (DAM). Nomor 1-4nya biasa saja yang kelimanya mencengangkan. Gubrak.  

Kembali ke hubungan di atas, kalau antara Maradona dan Madonna mungkin ada hubungannya. dihubung-hubungkan sih ya. Terutama meme dari Donal Trump yang konon kabarnya salah tulis twit, dikira yang meninggal Madonna, padahal Maradona. Walaupun ada yang bilang itu plesetan pakai photoshop.

Info tentang Maradona di bawah ini mungkin beberapa telah terlewatkan dari publikasi media. Cuma saya inget saja pernah baca. Teriring doa semoga tenang dalam damai kepada mendiang the legend Maradona.

  1. Tentang gol kontroversial "tangan Tuhan" atau Hand of God. Mungkin setahun sesudah itu (berarti 1987), Maradona memberikan klarifikasi bahwa tidak ada yang namanya gol Tangan Tuhan. Pernyataan tersebut cukup menghebohkan media. Disampaikan saat Maradona berlibur di sebuah pulau kecil, tidak terkenal. Namun gegara berita tersebut, jadi namanya terkenal. Salah satu wartawan yang meliput pernyataan Maradona tersebut adalah Sumohadi Marsis (alm.) yang menulis di Tabloid Bola.
  2. DAM melatih timnas Argentina tahun 2008-2010, puncaknya saat dia memanajeri timnas argentina di piala dunia 2010 Afrika Selatan. Ciri khas DAM yang beda sama pelatih lainnya adalah, dia memeluk dan mencium para pemainnya. Mungkin dia menganggap semua pemain adalah anak-anaknya. Selama world cup 2010, argentina menang terus babak penyisihan, lalu babak 16 besar juga menang, apesnya perempat final ketemu Jerman -dan ARG kalah telak.
  3. Kedewasaan DAM terjadi pada usia 25 tahun (hampir 26) dan hampir 30 tahun tersebut. Saat piala dunia 1986 dan 1990. Keduanya mampu dibawakan oleh sang kapten argentina dengan apik, sehingga mencapai babak final. Bahkan jadi champione pada tahun 1986. Pada tahun 1982 (bahkan mungkin 1978 #cmiiw) Maradona sudah diramalkan akan menjadi pemain besar. Namun saat itu dia belum dewasa. Bisa dilihat di youtube, kejadian Claudio Gentile dari Italia yang mengawal Maradona, sehingga DAM kesal yang berbuah kartu merah tahun 1982. Bukti kedewasaan Maradona pada tahun 1986 dapat dilihat dari tidak emosionalnya DAM meski di setiap pertandingan kakinya dihajar pemain lawan. Serta grafik menaik performance Maradona dari partai ke partai. Semula di pertandingan awal grup hanya berperan untuk playmaker, kemudian kemampuan memberi assist untuk gol, lalu mencetak gol di semifinal. Gol kedua melawan Inggris tahun 1986, ketika DAM menggiring dari tengah lapangan, menjadi demikian spektakuler. Mungkin hanya tertandingi oleh Saeed Al Owairan (Arab Saudi), tahun 1994 saat menjebloskan bola ke gawang Belgia dengan menggiring dari lapangan.
  4. Kesenjangan ekonomi bisa mengalahkan sikap nasionalisme? Ya. Itu terjadi pada semifinal piala dunia 1990. Saat argentina melawan tuan rumah Italia. Pertandingan di stadion San Paolo, Napoli. Logikanya penonton italia akan mendukung negaranya. Ternyata tidak. Mereka mendukung Argentina. Mengapa argentina --yang notabene musuh timnasnya- didukung? Karena ada Maradona disitu. Tahun sebelumnya (dua kali, yaitu 1987 dan 1989), Maradona sebagai kapten tim mampu membawa klub Napoli juara liga italia. Bayangkan kota miskin, Naples di Italia Selatan, mampu mengalahkan kota-kota kaya di Italia Utara. Italia Utara seperti kota jetset Milan dapat dilumat oleh FC Napoli. Harkat martabat warga Naples terangkat, oleh seorang Maradona. Mereka abaikan nasionalisme Italia, namun lebih simpati kepada perjuangan "anti klas" ala Maradona. Pertandingan semi final itu akhirnya dimenangkan Argentina melalui adu penalti.
  5. Orang-orang barat lebih obyektif dalam melihat. Mereka tidak melihat sosok seseorang harus sempurna. Maradona jelas memiliki perangai yang kurang buruk, dilihat dari track record penggunaan doping (piala dunia 1994) dan kasus narkoba yang mendera selama ini. Namun mereka (orang amerika dan eropa) tetap menganggap dirinya sebagai pahlawan. Kepergian 'Si Tangan Tuhan' membuat Pemerintah Argentina menetapkan masa berkabung nasional selama tiga hari. Kemudian publik Napoli tetap menganggap Maradona sebagai pahlawannya. Bayangkan kalau di tempat kita, seorang harus dianggap sebagai manusia yang sempurna. Yang santun, yang bahagia keluarganya, dan ramah. Beda memang yang orang timur ama Barat hehehe

Semoga husnul khatimah pak Maradona. #RIPMaradona #RIP_Maradona #RIP-Maradona #RIP_Diego  IP= Rineksa Ing Pangeran 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun