Mohon tunggu...
Yuniandono Achmad
Yuniandono Achmad Mohon Tunggu... Dosen - Dreams dan Dare (to) Die

Cita-cita dan harapan, itu yang membuat hidup sampai saat ini

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Joyoboyo Zaman Now

31 Agustus 2020   11:07 Diperbarui: 31 Agustus 2020   12:30 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semar di dalam kompas.com

Misalkan dihadapkan pada peristiwa pandemi kali ini, bagaimana pesan dari seorang Jayabaya (baca: Joyoboyo) bisa relevan dan aktual?

Mengutip dari Wikipedia, si Jayabaya (atau selengkapnya Maharaja Jayabhaya) adalah seorang Raja dari Kediri yang memerintah sekitar tahun 1135-1157. 

Pemerintahan Jayabhaya disebut sebagai kejayaan kerajaan Kediri. Nama besar Jayabhaya tercatat dalam ingatan masyarakat Jawa, sehingga namanya muncul dalam kesusastraan Jawa zaman Mataram Islam (atau sesudahnya) dengan nama Prabu Jayabaya.

Selain Jayabaya, ada juga Ranggawarsita (baca: Ronggowarsito) yang keduanya memiliki persamaan sama-sama meramalkan soal zaman Kalatidha.

Masih versi Wikipedia, Raden  Ngabehi Rangga Warsita (14 Maret 1802--24 Desember 1873) adalah pujangga besar budaya Jawa yang hidup di Kasunanan Surakarta. Ia dianggap sebagai pujangga besar terakhir tanah Jawa.

Karya terkenal Ronggowarsito lainnya selain Serat Kalatidha adalah Serat Centhini, Joko Lodhang, Sabda Jati, atau Sabda Tama. Naskah yang seluruhnya terdiri dari 12 bait itu berbentuk serat (puisi klasik) pada zamannya sering dianggap sebagai "ramalan" tentang suatu keadaan di masa mendatang.

Teks dari Jayabaya yang sangat terkenal dari "Serat Kalatidha", adalah sebagai berikut:

"Hamenangi jaman edan. Melu edan nora tahan. Yen tan melu hanglakoni. Boya keduman melik. Begja-begjaning wong kang edan. Luwih begja wong kang eling lan waspada."

Artinya, "Berada pada zaman kegilaan (edan); kalau ikut gila -tidak akan tahan; tapi kalau tidak ikut ean, tidak akan kebagian. Sebahagia-bahagianya orang yang dan, akan lebih bahagia orang yang tetap ingat dan waspada."

Bagaimana bait bait puisi ala Jayabaya dihubungkan pada masa kekinian? Menurut saya, barangkali dia akan berubah menjadi: Zaman'e jaman new normal. Ora new normal bakal kepontal pontal. Ananging sak beja-bejane new normal, luwih bejo sing dho kenal ambi barang khalal.

Artinya kurang lebih: Zamannya sekarang era new normal. Tidak new normal bakalan tertatih tatih. Tapi seberuntung beruntungnya new normal, lebih untung yang mengenal barang halal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun