Beberapa mantan staf di Depsos dan rekanan di Depsos, sekitar 3 orang yang saya temui di tahun 2020 ini terkesan dengan gaya makan pak Prof dulu. Terutama saat makan ikan. Ketika bareng-bareng makan ikan, pak Prof punya adab untuk menyisihkan duri dan tulang. Lalu pelan pelan bisa habis. Ketika yang lain kekenyangan, beliau masih terus lanjut dan enak sekali makannya
Acara yang dimoderatori pak Bagus dan pak Sumedi tersebut juga dihadiri rekan sejawat pak Gun dari
Dewan guru besar (DGB) UGM. Uniknya para anggota DGB ini cengegesannya gak ketulungan hehehe. Padahal ada Rektor UGM dan Dekan FEB datang pas acara ultah Prof Gunawan Sumodiningrat ke -70 yang dirayakan secara virtual.
Ini beberapa ndagelnya guru besar tersebut. Misalnya pas bagian meniup lilin. Kok salah seorang anggota DGB nyeletuk, "Silakan pak gun tiup lilin, asal jangan bu Gun yang ditiup". Gerrrr.
Lalu pas bagian bu Gun (bu ninditowati, alumni F.Pertanian yujiem juga) mengasihkan bunga, salah seorang anggota DGB nyeletuk, "Sekarang gentian pak Gun kasih bunga deposito".
Selesai memberikan tumpengan ke ibu, ada lagi yang nyeletuk: Tidak boleh cipika cipiki, melanggar physical distancing. Haaisssh.
Pas bagian memberi salam ke yang ultah, ke pak Gun maksudnya, ada yang dating berdua. Beliau menyebut istrinya sebagai mantan pacar. Ada gurbes yang mengucapkan selamat ulang tahun, dibuat keliru, yang ke-70 kok disebut yang ke-17. Diulang ulang lagi. Wahduh.
Lalu pernah ada yang ikut pergelaran wayang yang diselenggarakan dalam rangka penganugerahan Gurbes untuk pak Gunawan Sumodiningrat tahun 2001. Beliau merasa aneh, katanya "Kok dapet professor pake wayangan segala". Tapi buru buru diklarifikasi, mungkin itu menandakan bahwa pak Gun memang orang jawa. Lanjut beliau, "Wajar karena pak Gun berdarah biru, kalau saya memang berdarah merah". Saya yang bukan guru besar jadi terinspirasi  ...terinspirasi untuk ndaghel hehehe. Selamat ulang tahun pak Gunawan Sumodiningrat, semoga makin sukses mendidik bangsa. Foto
: