Mohon tunggu...
Yuniandono Achmad
Yuniandono Achmad Mohon Tunggu... Dosen - Dreams dan Dare (to) Die

Cita-cita dan harapan, itu yang membuat hidup sampai saat ini

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Mengapa Bukan yang Muda (Sudirman Cup 2019)

2 Mei 2019   02:57 Diperbarui: 2 Mei 2019   03:12 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: olahraga.kompas.com

Kita ingat pengalaman buruk Sudirman dua tahun lalu, saat pertama kalinya Indonesia tersisih di penyisihan grup (kalah melawan India 1-4 dan hanya menang 3-2 melawan Denmark), semoga tidak terulang.

Artinya kalau mau realistis, sebaiknya PBSI menargetkan juara piala Sudirman nanti dua tahun lagi (tahun 2021) saat tunggal putra dan putri kita sudah beranjak senior atau dewasa. Maka memberikan kesempatan yang muda untuk tampil tahun ini adalah keharusan, demi kejayaan di piala sudirman dua tahun lagi.

Tapi sekali lagi, pengurus PBSI telah memilih 20 pemain terbaik, kita harapkan manajer Susy Susanti turun juga sebagai coach di lapangan nanti --artinya duduk di kursi pelatih tepat di belakang pemain. Memori "super susy" pada tahun 1989 --saat kita pertama dan satu satunya sampai saat ini yang bisa menjadi juara Sudirman- semoga memberi aura kepercayaan diri bagi tim kita, dan "keder"-nya tim atau pemain lawan saat melihat keberadaan Susy di kursi coach. Good Luck our Sudirman Team

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun