Mohon tunggu...
Yuni Retnowati
Yuni Retnowati Mohon Tunggu... Dosen - Biarkan jejakmu menginspirasi banyak orang

Dosen komunikasi penyuka film horor dan thriller , cat lover, single mom

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Hati Perempuan (Bagian 3: Mereguk Sisa Cinta)

27 Februari 2020   08:52 Diperbarui: 27 Februari 2020   09:00 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

         "Aku juga tak ingin mempermalukan kedua orangtua Anisa di Singkawang sana. Ibu Anisa meraih predikat Ibu Teladan se-Kalimantan Barat, apa kata orang jika mengetahui salah satu anak si Ibu Teladan ini diceraikan suaminya. "

        "Orang lain hanya penonton dan wajar bila berkomentar sesuka hatinya.  Apakah kamu rela mengorbankan kebahagiaanmu hanya untuk menyenangkan orang lain ?"

Dion memang terkesan kurang tegas untuk mencari solusi bagi masalah yang dihadapinya. Khalisa menyebutnya sebagai lelaki yang menikmati luka yang diciptakannya sendiri. Dion tak pernah marah disebut seperti itu. Hubungannya dengan Khalisa makin lama makin dekat.

Manusia memang memiliki kerinduan akan relasi yang intim untuk mencari rasa aman atau untuk mengisi kekosongan hidup. Dion juga membutuhkan sosok yang bisa menutupi kesepian, kekosongan atau kekurangan dalam dirinya

Setiap kali Khalisa pulang ke Yogya pasti mereka bertemu. Gea pun tidak keberatan melihat ibunya dekat dengan lelaki lain. Apalagi Dion sering membawakan makanan. Pertama datang dengan dua bungkus coklat, kemudian burger, siomay, kebab, pizza dan beberapa jenis makanan kesukaan Gea yang lain. 

Namun lama kelamaan Gea mulai curiga pada kebaikan Dion yang nampak berlebihan. Setelah secara tidak sengaja ia membaca SMS  mesra dari Dion  untuk ibunya, barulah ia sadar akan maksud yang tersembunyi di balik kebaikan lelaki itu.

         "Ternyata semua kebaikannya itu ada pamrihnya ya Ma?"

Khalisa hanya terdiam merasa dihakimi oleh anak semata wayangnya yang baru sebelas tahun umurnya. Hubungannya dengan Dion memang berkembang menjadi semakin dekat dan mesra tetapi di antara mereka tak pernah ada komitmen apapun. Mengalir saja bagaikan air yang melewati bebatuan dan entah akan berakhir di mana setelah menempuh perjalanan panjang dan berliku.

         "Kalau Mama menikah dengan dia aku mau minggat !" teriak Gea melengking tinggi dan berakhir dengan isak tangisnya.

Khalisa mendekap gadis kecilnya itu. "Mama tidak akan meninggalkanmu sendirian. Bagi Mama, kamu yang paling berharga di seluruh muka bumi ini."

          "Mama nggak boleh menikah lagi. Aku malu, Ma,"  ujarnya kemudian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun