Perkembangan Bahasa Anak Memperoleh Bahasa Pertama

Perkembangan bahasa anak adalah proses unsur-unsur bahasa pada anak yaitu memperoleh fonologi meliputi kemampuan menghasilkan bunyi-bunyian bahasa yang merupakan vokal dan konsonan,walaupun belum ada bunyi yang  sempurna.Bunyi-bunyi tersebut terjadi secara bertahap,yaitu pada usia 6 minggu anak menghasilkan bunyi-bunyian yang mirip dengan bunyi vokal dan konsonan.

Pada usia 8-20 minggu anak berada pada tahap mendekut atau kuning,pada usia 6 bukan anak mencampur bunyi konsonan dan vokal,pada usia 2 tahun anak melafalkan sebuah kata dengan konsonan diakhir kata tidak dilafalkan,pada usia 3 tahun anak umumnya belum dapat melafalkan gugus konsonan karena kurang professionalitas organ ucap anak, 

contohnya (mi...mi,pa...pa,ma....ma,ta....ta,ka....ka).

Pemerolehan fonologi pada anak adalah permerolehan bentuk morfem pada anak baik morfem bebas dalam bentuk kata maupun dalam bentuk morfem terikat, namun pemerolehan tersebut lebih sering berupa morfem bebas berupa bentuk dasar atau kata dasar.Katner menyatakan dalam Darjo Widjojo bahwa kata benda diperoleh lebih awal pada  kata kerja dan frekuensi nya pun lebih lebih tinggi dan bahwa penelitiannya dari Darjo Widjojo itu sendiri menyatakan selama 5 tahun, pemerolehan leksikon anak didominasi oleh kata benda diikuti kata kerja pada urutan kedua,kata sifat pada urutan ketiga serta kata tugas pada urutan berikutnya.

Permerolehan Morfologi pada anak, contohnya kata benda (susu,mobil,baju),kata kerja (makan, beli,baca),kata sifat (enak,baik,cantik,jelek),kata tugas (si,yang di,ke).

Pemerolehan sintaksis pada anak adalah permerolehan unsur bahasa pada anak meliputi frase,klausa,dan kalimat beserta intonasinya.Khususnya dalam ujaran 2 kata pada anak telah menunjukkan bahwa anak menguasai kata sederhana dan mampu secara kreatif memvariasikan fungsi-fungsi, contohnya,ini ikan,aku mau bobo,minta susu,minta minum dan ikan gede.

Pemerolehan Leksikal pada anak yang merupakan kosa kata yang disekitar atau sekeliling anak.Dimanapun seorang canak berada dia akan menguasai kosa kata yang ada disekelilingnya dan kosa kata pada saat itu, akan sulit bagi anak membayangkan benda yang tidak ada di depan mereka, demikian juga sulit bagi anak untuk mengungkapkan peristiwa yang telah lalu atau yang akan datang belum terjadi.Leksikon pada anak sangat bergantung pada keadaan anak,anak petani di Desa akan lebih awal memperoleh dengan sempurna seperti kata cangkul dan sawah,akan tetapi mereka lebih sulit menguasai dengan baik kata anak yang tinggal di kota seperti kata  krayon dan komputer.

Pemerolehan Sematik dilakukan seseorang anak dengan mengamati dan mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi yang ada disekitar kehidupannya,apa yang diamati seluruh panca inderanya menjadi pengetahuan dunianya.Berdasarkan pengetahuan dunia inilah seseorang anak memperoleh Sematik bahasa dunianya dengan cara meletakkan makna yang tetap pada urutan bunyi bahasa tertentu, contohnya ketika seorang anak menyebut kata kuda dengan membunyikan da, kerbau,kambing, sapi,kucing dan binatang lainnya yang berkaki empat,anak tersebut juga akan membunyikan dengan da selain itu seorang anak pertama kali diperkenalkan dengan buah, contohnya buah apel akan menyebutkan apoi pada buah jeruk, mangga dan buah lainya yang mempunyai bentuk ukuran yang sejenisnya.

Pemerolehan Fragmatik pada anak dalam bidang bahasa berkembang sebagai studi tentang penggunaan bahasa dalam hubungannya dengan orang lain, terutama antara kalimat dan konteks dan situasi penggunaannya.Nino dan Snow menyatakan bahwa fragmatik merupakan bagian dari perilaku berbahasa,oleh karena itu penelitian yang mengenai pemerolehan bahasa perlu juga mengamati pemerolehan fragmatik.Urutan pemerolehan fragmatik pada anak 

1.)Pemerolehan niat komunikatif dan perkembangan ungkapan bahasanya niat komunikatif ditunjukan anak,niat tersebut diekspresikan dengan tersenyum menoleh bila dipanggil.Niat komunikatif secara vokalisasi dalam bentuk bunyi dilakukan pada bayi berusia 13 bulan, setelah itu ucapan yang diucapkan adalah bentuk refleksi atau situasi yang menarik bagi dia yang dikisahkan,

2) Pengembangan kemampuan mulai bercakap-cakap pada urutannya,pada tahap ini anak mulai menguasai aturan anak memiliki kesantunan secara bertahap dalam komunikasi.