Mohon tunggu...
Yunangga Dwi Pebriyanto
Yunangga Dwi Pebriyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - profesi saat ini saya adalah seorang mahasiswa

halo perkenalkan nama saya yunangga dwi pebriyanto saya disini sebagai seorang penulis serta memiliki wawasan yang luas di bidang sains, lingkungan hidup serta sejarah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hari Ini dalam Sejarah: 24 Februari 2023

24 Februari 2023   09:07 Diperbarui: 24 Februari 2023   09:30 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Roslin: Tempat di Mana Pertempuran Bersejarah Antara Skotlandia dan Inggris Terjadi 

Pada tanggal 24 Februari 1303, pertempuran sengit terjadi di Roslin, Skotlandia, antara pasukan Skotlandia dan Inggris. dan dianggap sebagai salah satu pertempuran terpenting dalam sejarah Skotlandia. Kemenangan pasukan Skotlandia dalam Pertempuran Roslin telah membuktikan keberanian dan kekuatan mereka sebagai negara merdeka. 

Konteks Sejarah

Konflik antara Skotlandia dan Inggris sudah berlangsung selama berabad-abad. Pada abad ke-13, Raja Skotlandia Alexander III meninggal tanpa pewaris laki-laki yang sah. Karena itu, tahta Skotlandia jatuh ke tangan Margaret cucu dari Raja Inggris Henry III. Karena ia masih berusia sangat muda, terjadi sebuah perjanjian bahwa ia akan menikahi putra Edward I dari Inggris, Edward II dan setelah itu baru naik tahta Skotlandia.

Namun, Margaret meninggal sebelum pernikahan tersebut terjadi dan pada tahun 1291, sehingga Edward I diangkat sebagai hakim dalam perselisihan suksesi Skotlandia. Edward I memilih John Balliol sebagai raja Skotlandia tetapi Edward I tetap ingin mengendalikan Skotlandia dan memaksa John Balliol untuk tunduk kepadanya. Akibatnya pada tahun 1296, Edward I menyerang Skotlandia dan mengklaim kembali wilayah-wilayah Inggris yang sebelumnya menjadi milik Skotlandia.

Namun, pasukan Skotlandia tidak menyerah dan terus melawan. Setelah beberapa kemenangan kecil, pasukan Skotlandia mengalami kekalahan besar di Pertempuran Falkirk pada tahun 1298. Setelah itu, kebanyakan wilayah Skotlandia jatuh ke tangan Inggris dan Edward I mengangkat seorang raja boneka John Comyn, sebagai penguasa Skotlandia.

Awal Mula Pertempuran Roslin 

Sejarah awal mula konflik antara Skotlandia dan Inggris telah disebutkan sebelumnya, tetapi pertempuran Roslin terjadi sebagai bagian dari Perang Kemerdekaan Skotlandia. Pada tahun 1302, raja Inggris Edward I telah menguasai sebagian besar wilayah Skotlandia dan menempatkan seorang raja boneka John Comyn, sebagai penguasa Skotlandia. Namun, setelah Comyn meninggal pada tahun 1302, posisi kepemimpinan Skotlandia menjadi kosong.

Robert the Bruce, yang telah memutuskan untuk merebut kekuasaan, bersekutu dengan putra Comyn yang lebih muda, John Comyn Jr. dengan harapan dapat mengambil alih tahta Skotlandia. Namun pada tanggal 10 Februari 1306, Bruce dan Comyn Jr. terlibat dalam sebuah perkelahian dan Bruce membunuh Comyn Jr. dalam sebuah kapel. Perbuatan Bruce membuatnya dianggap sebagai pengkhianat oleh Edward I, yang segera mengirim pasukannya ke Skotlandia.

Bruce melarikan diri ke wilayah Highland dan mulai membangun dukungan untuk merebut kekuasaan. Ia dinyatakan sebagai raja Skotlandia pada bulan Maret 1306 dan segera mulai memimpin perang melawan Inggris. Pertempuran Roslin adalah salah satu pertempuran penting dalam perang ini.

Posisi Strategis Roslin

Roslin adalah sebuah desa kecil yang terletak sekitar 10 mil dari Edinburgh. Desa ini dikelilingi oleh bukit-bukit dan hutan sehingga memungkinkan pasukan Skotlandia untuk bersembunyi dan mengejutkan pasukan Inggris yang lebih besar. Selain itu, Roslin juga terletak di jalur strategis antara Edinburgh dan London sehingga mengendalikan Roslin akan memberikan keuntungan strategis yang besar bagi pasukan Skotlandia.

Ketika Edward I mengetahui bahwa pasukan Skotlandia berkumpul di Roslin ia mengirim pasukannya untuk menyerang. Pasukan Inggris dipimpin oleh John Segrave, seorang panglima perang yang berpengalaman dan terdiri dari sekitar 3.000 tentara berat dan berkuda. Sementara itu, pasukan Skotlandia dipimpin oleh Sir Simon Fraser dan terdiri dari sekitar 8.000 tentara ringan yang terdiri dari prajurit-pejuang kelas bawah, petani dan nelayan.

Meskipun pasukan Skotlandia jauh lebih sedikit daripada pasukan Inggris, mereka memiliki keunggulan dalam taktik dan strategi. Pasukan Skotlandia memilih untuk menggunakan medan yang sulit dan hutan-hutan untuk menyembunyikan diri dari pasukan Inggris. Selain itu, mereka juga menggunakan serangan cepat dan taktik guerilla untuk membingungkan pasukan Inggris dan melemahkan mereka sebelum memulai pertempuran.

Persiapan Pasukan 

Sebelum pertempuran dimulai pasukan Skotlandia melakukan persiapan yang matang. Mereka memilih posisi yang strategis dan mengatur pasukan mereka dalam formasi yang sesuai dengan medan tempur. Pasukan Skotlandia terdiri dari prajurit-pejuang kelas bawah, petani dan nelayan yang dikenal sebagai schiltrons sebuah formasi bulat dengan tombak dan perisai yang sangat efektif dalam melawan pasukan berkuda.

Mereka juga menempatkan pasukan di sepanjang jalur masuk ke Roslin sehingga pasukan Inggris sulit untuk mendekati Roslin tanpa terlebih dahulu menghadapi serangan dari pasukan Skotlandia. Selain itu, pasukan Skotlandia juga menyusun jebakan dan perangkap yang akan membantu mereka dalam melawan pasukan Inggris.

Sementara itu, pasukan Inggris sedang bersiap-siap untuk menyerang. Mereka juga mengatur formasi mereka yang didominasi oleh pasukan berkuda. Namun, pasukan Inggris tidak sepenuhnya siap untuk melawan pasukan Skotlandia yang jauh lebih banyak jumlahnya dan lebih menguasai medan tempur.

Pertempuran Roslin

Pertempuran dimulai pada pagi hari tanggal 24 Februari 1303. Pasukan Inggris menyerang Roslin dengan pasukan berkuda mereka, tetapi mereka segera dihadapkan dengan serangan dari pasukan Skotlandia yang menggunakan taktik guerilla. Pasukan Skotlandia menggunakan busur dan anak panah untuk menyerang pasukan Inggris dan melindungi diri mereka dengan perisai mereka.

Selain itu, pasukan Skotlandia juga melemparkan batu dan kayu ke arah pasukan Inggris sehingga pasukan Inggris terpaksa menghindar dan kesulitan untuk melanjutkan serangan mereka. Pasukan Inggris tidak dapat memanfaatkan keunggulan jumlah mereka dan pasukan Skotlandia terus menerus menyerang dan mengejutkan pasukan Inggris dengan taktik mereka yang cepat dan terampil.

Setelah beberapa jam pertempuran, pasukan Inggris mulai terdesak dan menderita kerugian yang besar. Mereka kehilangan banyak tentara mereka sementara pasukan Skotlandia hampir tidak kehilangan satu tentara pun. Akhirnya, pasukan Inggris mundur dari medan pertempuran dan meninggalkan Roslin dalam kekalahan.

Dampak Pertempuran Roslin

Pertempuran Roslin menjadi titik balik dalam Perang Kemerdekaan Skotlandia. Meskipun pasukan Skotlandia jauh lebih kecil jumlahnya, mereka mampu mengalahkan pasukan Inggris yang lebih besar dan lebih kuat. Kemenangan ini memberikan semangat baru bagi rakyat Skotlandia untuk terus melawan Inggris.

Selain itu, kemenangan ini juga memperlihatkan bahwa taktik guerilla dan keuntungan posisi strategis dapat menjadi faktor kunci dalam sebuah pertempuran. Pasukan Skotlandia memanfaatkan keunggulan mereka dalam taktik dan strategi untuk mengalahkan pasukan Inggris yang lebih besar.

Pertempuran Roslin juga memberikan pesan kuat kepada Inggris bahwa mereka tidak dapat dengan mudah menaklukkan Skotlandia dan bahwa rakyat Skotlandia tidak akan menyerah begitu saja. Setelah kekalahan mereka di Roslin, Inggris mulai mengalami kesulitan dalam mempertahankan wilayah mereka di Skotlandia.

Pertempuran Roslin juga mengilhami rakyat Skotlandia untuk terus melawan Inggris dan mengamankan kemerdekaan mereka. Pada tahun 1314, Skotlandia memenangkan kemenangan yang lebih besar di Pertempuran Bannockburn, di mana pasukan Skotlandia pimpinan Robert the Bruce berhasil mengalahkan pasukan Inggris yang lebih besar.

Selain itu, Pertempuran Roslin juga memperlihatkan pentingnya keberanian dan semangat juang dalam mempertahankan kemerdekaan. Meskipun jumlah pasukan Skotlandia  jauh lebih sedikit, mereka tidak mundur dan terus berjuang dengan gigih sehingga mereka berhasil memenangkan pertempuran.

Di sisi lain, Pertempuran Roslin juga menunjukkan kelemahan pasukan Inggris dalam menghadapi taktik guerilla dan medan tempur yang tidak mereka kuasai. Pasukan Inggris yang bergantung pada keunggulan jumlah dan pasukan berkuda, tidak dapat memanfaatkan keuntungan mereka di medan tempur yang sulit dan dipersiapkan dengan baik oleh pasukan Skotlandia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun