Mohon tunggu...
yunan dzakiyul fuad
yunan dzakiyul fuad Mohon Tunggu... Mahasiswa - tampan dan pemberani

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030097

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orangtua Tidak Perlu Bingung Menghadapi Sibling Rivalry pada Anak, Begini Caranya

19 Juni 2021   12:12 Diperbarui: 19 Juni 2021   12:26 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sibling rivalry? Asing namanya, tapi sering terjadi dikehidupan sehari-hari. Sebenarnya apa sih sibling rivalry itu? Sibling rivalry adalah persaingan antarsaudara yang sering terjadi pada kehidupan yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, terutama bagi orangtua yang memiliki anak 2 atau lebih sehingga bisa dikatakan sebagai kakak beradik. 

Sibling rivalry memang kerap terjadi karena biasanya hal ini terjadi pada kakak beradik yang sedang bertengkar berebut sesuatu seperti mainan, makanan, atau bahkan saling berebut perhatian orangtua. Pertengkaran antarsaudara yang terjadi karena masalah sepele seperti itu memang terkadang lucu melihat mereka bertengkar kecil-kecilan di dalam rumah sebagai pemanis keluarga. Namun bila pertengkaran itu terjadi setiap hari, bukan lagi sebagai pemanis, bahkan orangtua pun kewalahan mengahdapinya. Tentu bukan lagi soal masalah sepele, namun kerukunan antarsaudara pun menjadi momok masalahnya. Bila keluarga rukun maka hidup akan nyaman.

Kadang orangtua bingung harus bertindak seperti apa bila anak mereka berkelahi. Untuk itu, kami akan merangkum 7 tips mengahadapi sibling rivalry yang terjadi di keluarga. Dijamin para orangtua atau calon orangtua akan menjadi lebih cerdas dan bijak terhadap anak. Yuk simak!

  • Jangan Menyaksikan Pertengkaran Mereka

Anak-anak bila sedang bertengkar jangan sesekali orangtua menyaksikan, mengapa? Bila orangtua menyaksikan anak-anaknya bertengkar, maka pertengkaran itu akan semakin menjadi-jadi dikarenakan mereka akan berlomba-lomba mencari perhatian dihadapan para orangtuanya.

Lakukan kesibukan para orangtua dan biarkan mereka menyelesaikan masalahnya sendiri. Bila dianggap pertengkaran ini membahayakan, maka para orangtua harus tegas menghentikan pertengkaran tanpa membela satu sama lain.

  • Menjadi Penengah yang Baik

Bila anak--anak sedang bertengkar, amatilah dari jauh masalahnya dan jangan sampai sang ayah atau sang ibu memihak salah satu dari mereka. Jadilah penengah yang baik bagi anak. Pertama, berikan solusi ketika anak meminta. Kedua, berikan solusi ketika pertengkaran sudah ke arah bahaya, misalnya ketika salah satu anak melakukan kekerasan fisik. Dan berikan saran terbaik bagi mereka semua.

  • Ajarkan Mereka untuk Bernegoisasi

Pertengkaran anak-anak umumnya terjadi karena tidak ada yang mau mengalah sehingga terjadi pertengkaran. Ajarkan pada anak cara yang baik menenangkan situasi tanpa harus melakukan pertengkaran, contohnya seperti negoisasi. Ajarkan mereka menemukan jalan terbaik dan jalan tengah dalam mengahdapi permasalahan.

  • Alihkan Perhatiannya.

Bila mereka sedang bertengkar, cobalah sesekali menyuruh salah satu membantu pekerjaan rumah atau beri dia kegiatan lain. Maka secara tidak sadar mereka akan lupa tentang pertengkarannya atau bahkan akan baik-baik saja dengan sendirinya. Ini merupakan cara cerdas mengakhiri pertengkaran.

  • Jangan Berpihak

Setiap anak pasti memiliki alasan beruat kesalahan entah itu disengaja atau tidak, maka dengarkan saja mereka dan beri solusi. Bila seorang orangtua membela salah satu pihak, ini akan menjadikan anaknya merasakan ketidakadilan dan bisa menimbulkan perang dingin antar orangtua dengan anak. Maka sebagai orangtua yang bijak, jangan membela salah satu dari mereka, dengarkan saja dan beri mereka solusi.

  • Berilah Pekerjaan yang Meningkatkan Kerjasama Mereka

Memang tentunya pasti canggung bila sedang bermarahan dengan seseorang dan harus ditempatkan dipekerjaan yang sama. Tapi salah satu trik ini ampuh untuk membuat hubungan mereka damai lagi lho! Dengan menyuruh mereka melakukan perkerjaan yang sama dan diperlukan kerjasama, hal itu akan mendorong mereka untuk saling memaafkan apa yang terjadi antara mereka.

  • Buat Peraturan Tegas

Bila anak-anak terlalu sering bertengkar hingga setiap hari dan susah untuk dihentikan, maka jalan terakhir adalah membuat peraturan tegas untuk keduanya seperti hal apa yang boleh dan tidak boleh, lalu hukuman-hukuman untuk keduanya pun harus dilaksanakan dengan benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun