Mohon tunggu...
Lilik YuliRiyanto
Lilik YuliRiyanto Mohon Tunggu... Relawan - Kita ini sama

Indahnya berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru, Cita-Cita Ibuku: Refleksi Hari Guru

26 November 2021   09:45 Diperbarui: 26 November 2021   10:19 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dok Pibadi Dr. Sholehuddin

Diangkat PNS dan Berpikir Tinggalkan Formal

Ternyata takdir mengarahkan PNS di Balai Diklat Keagamaan Surabaya. Saat itu dibutuhkan widyaiswara Bahasa Arab. Pas, ijazah saya S1 Bahasa Arab. Meskipun sudah punya ijazah S2 lulus tahun 2002, saya tidak menggunakan ijazah S2. Alhamdulillah, saya diterima sebagai calon widyaiswara (trainer) di balai pelatihannya pegawai Kemenag Jawa Timur itu. Hingga kini saya bertugas melatih para guru dan ASN Kemenag.

Semenjak diangkat PNS di BDK Surabaya, semua kegiatan mengajar di formal saya tinggalkan. Saya berpikir, mending jadi guru ngaji di rumah. Setelah pulang dari kantor, masih ada waktu bisa ngajar "Alif Ba Ta'. Makanya, kalau perkenalan di depan peserta  pengalaman guru di formal ada masa tahunnya. Tapi Guru ngaji saya tulis sejak 1995 sampai sekarang. Paling tidak itu sebagai pengingat, bahwa saya berangkat dari guru ngaji, dan tidak akan meninggalkan jati diri sebagai guru ngaji. Saat ini saya bersama istri masih mengelola ngaji Quran anak-anak di kampong, tidak kurang ada sekitar 50 santri yang saya bina.

Back to Campus

Rupanya takdir tidak bisa ditolak, saya kembali mengajar di formal (kampus), karena guru saya yang minta. Beliau sampai datang ke rumah, hanya untuk meminta saya mengajar di kampus pondoknya di kawasan Driyorejo Gresik. Saya pun mengiyakan meski bagi saya terlalu berat, tapi karena terbiasa, saya jalani selama tujuh tahun. Ketika ada kebijakan tidak ada kelas jauh saya baru mulai off.

Tahun 2013 saya masuk kuliah S3, dengan alasan tugas belajar waktu agak longgar,  teman saya minta ngajar di kampus, IAI Al Khoziny sampai sekarang Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK) di kampus ini. Tahun 2017, yang kala itu akan menyelesaikan S3, saya diminta seorang kyai untuk membantu mengajar Aswaja di kampus UNU Sidoarjo. Sejatinya saya merasa kurang mampu dan sempat menolak, rupanya ini bagian strategi beliau dekatkan saya dengan kampus kebanggan warga NU Sidoarjo itu. Sampai akhhirnya, saya dipercaya menjadi wakil dan kemudian sekretaris Badan Pelaksana Penyelenggara (BPP) Unusida hingga saat ini.

Menjadi pengajar rupanya sudah menjadi bagian hidup saya. Setelah 'membantu' proses pendirian pasca sarjana INAIFAS Jember, tahun ini pun saya dipercaya menjadi dosen di kampus yang mulai berkembang secara signifikan itu. Saya pun harus menjalani dan menikmatinya.

Bagi saya guru tidak ada kata pensiun. Jika ada pensiunan yang terdengar 'saru', itulah profesi guru. Mengapa saru, karena guru adalah profesi yang sangat mulia. Jika profesi mulia ini harus berhenti karena SK  pensiun, kesannya sudah tidak mau lagi menjalankan tugas mulia tersebut. Maka, saya pernah berpikir, jika widyaiswara, dosen dan guru  secara profesi ada batasan pensiun, maka guru secara substansi dan informal sejatinya tidak ada batasan pensiun.

Karena itu, masa pengabdian guru sejatinya tidak terbatasi oleh SK, tetapi dibatasi oleh nyawa. Termasuk ibu saya yang berharap besar saya meneruskan kiprahnya, hingga purna tugas dari guru agama di sekolah, hingga akhir hayatnya beliau masih mengajar ngaji dan qira'ah bagi orang-orang di kampung. Tepat 40 hari wafatnya beliau, saya ucapkan "Selamat Hari Guru Nasional 2021". Lahal Fatihah.

*Dr. H. Sholehuddin, S.Ag.M.Pd.I, Guru ngaji, Widyaiswara Bdk Surabaya dan dosen di beberapa kampus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun