Mohon tunggu...
Yuli Puspita Sari
Yuli Puspita Sari Mohon Tunggu... Guru - Suka jalan-jalan, Suka nulis kalau lagi rajin.

| IG: @yulipuspita06

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menyoal Produk Lokal Bersama Kementrian Perindustrian

17 Desember 2017   12:47 Diperbarui: 17 Desember 2017   13:05 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pernahkah kamu saat membeli barang melihat brand nya terlebih dahulu? Ah...brand A bagus! Buatan luar negeri loh. Pasti ada perasaan gimana gitu ya. Made in USA,Made in Japan...atau Made in Made in lainnya. Yup!! Tak bisa dipungkiri memang sebagian orang masih memiliki kecenderungan yang tinggi terhadap produk asing. Mengapa demikian? Menurut Harris Munandar perwakilan dari Kementrian perindustrian, masyarakat belum paham bahwa dengan membeli produk lokal sama juga mensupport pekerja-pekerja dibidang industri di era digitalisasi dan e-commerce ini. Meskipun gaya belanja masyarakat kini berubah serba cashless..tetapi satu hal yang mutlak yaitu kebutuhan akan produk atau barang tetap perlu.

Dikutip dari Harris Munandar bahwa sudah gak zaman beli baju bekas branded merk luar negeri di Pasar Ular atau Pasar Senen. Yang perlu dicuci dengan air panas sebanyak 3x karena takut ada penyakitnya. Pernyataan Harris Munandar tersebut pun mengundang gelak tawa. Lalu, saya jadi malu sendiri karena saya termasuk salah satu orang yang begitu.hahahaa....maklum dulu pas jadi mahasiswa kantong pas-pasan...ya tergiur juga belanja barang second seperti tas atau baju di Senen. Ih...kalau diingat-ingat lagi malu sendiri #tutupmuka.

Lupakan dulu soal baju bekas branded. Fakta-fakta menarik soal produk lokal yang mendunia dipaparkan oleh para pembicara. Dibawah ini salah satunya.

Kamu suka makan mie instan? Apakah kamu tahu kalau produk mie instan merk indomie asli indonesia ini berada di urutan ke 6 dunia dalam penjualannya? Di negara Asia dan Eropa penjualannya sangat baik.

Bicara soal produk lokal atau produk negeriku tak lepas dari sektor industri. Mulai dari industri kecil menengah maupun industri yang skala multi nasional.

Ternyata menurut Kementrian Perindustrian melalui pembicaranya Harris Munandar,Industri Produk dalam negeri berkembang sangat pesat dalam empat bidang berikut ini,Makanan, Farmasi dan kosmetik, Alas kaki dan Elektronik.

Fakta menarik bahwa di Jepang produk sepatu buatan Indonesia diakui kualitasnya dan dihargai mahal. Ternyata sepatu tersebut dibuat di Bandung.

Bangsa indonesia adalah bangsa yang besar serta memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Dari potensi tersebut maka wajar pemerintah melalui Kementrian Perindustrian terus menggenjot sektor industri dalam negeri. Yang mana bidang tersebut menyumbang perekonomian di Indonesia. Perkembangan zaman dan digitaliasi tidak bisa kita hentikan. Tetapi dengan kita terbiasa membeli produk industri dalam negeri artinya kita sudah membantu para pekerja IKM tetap bekerja dan bisa menghidupi keluarganya. 

Kalau bukan kita siapa lagi?

Yuk mulai kita sadari bahwa produk dalam negeri juga tidak kalah dengan produk luar. Jadikan produk lokal sebagai tuan di rumah sendiri. Cintai produk dalam negeri.

Pemerintah sendiri harus terus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya memakai atau membeli produk dalam negeri, karena uang akan berputar di negara kita juga...tidak lari keluar negeri. Banyak loh merk lokal indonesia yang mendunia diantaranya Eiger (outdoor tools), Indomie (Mie Instan), Wardah (kosmetik) dan merk lokal lainnya seperti merk sepatu jalan sriwijaya produksi bandung yang diakui kualitasnya di Jepang. Produk Indonesia cenderung lebih dipilih dibandingkan produk china karena kualitas jauh diatas produk china. So, masih malu dengan memakai produk lokal negeriku? Sedangkan masyarakat dunia begitu menghargai produk indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun