Mohon tunggu...
Yuli Puspita Sari
Yuli Puspita Sari Mohon Tunggu... Guru - Suka jalan-jalan, Suka nulis kalau lagi rajin.

| IG: @yulipuspita06

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bapak Bilang "Nak, Tolong Oleskan Geliga di Punggung Bapak"

4 Oktober 2017   20:42 Diperbarui: 4 Oktober 2017   21:07 1295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Melihat geliga krim otot langsung membuat saya ingat pada bapak. Dulu masih zamannya balsem otot yang dikemas dalam jar kaca kecil. Saya suka bete sama bapak karena selalu saja meminta anaknya ini untuk mengoleskan balsem itu ke punggungnya. Saya sebel karena baunya aneh banget dan setelahnya tangan saya terasa panas dan lengket. Heran  kenapa bapak suka sekali pakai balsem itu?

Ah...ingatan pada bapak selalu menyisakan kenangan yang tak terlupakan. Semoga bapak selalu diberi kesehatan di kampung halaman.

Geliga ini balsem yang sangat populer di kampung saya. Ada lagi cerita konyol dari keluarga saya tentang balsem geliga itu. Jadi saya punya sepupu yang masih usia kelas 2 SD pada tahun 2003, ketika itu dia mengeluh pusing dan masuk angin kepada ibunya (bude saya). Nah, karena balsem itu sudah menjadi semacam P3K orang kampung semisal karena masuk angin, biasanya orang di kampung cukup kerikan saja. Kemudian, si sepupu saya itu dikasih balsem pada perut dan punggungnya. Tapiiii....sepertinya terlalu banyak. Sepupu cilik saya kepanasan sampai nangis-nangis. Ibunya panik karena melihat anaknya kepanasan itu, jadi si sepupu cilik ini dimandikan oleh ibunya. Huwaaa....apa yang terjadi setelah itu?sepupu saya sampai jerit-jerit katanya semakin panas badannya. Duh...sampai saya terpingkal-pingkal kala itu. Please dont try this at home mommies!

******

Hotel Akmani, Menteng (04 Oktober 2017), kali ini saya berkesempatan mengikuti acara nangkring bersama kompasiana dan geliga krim otot #bebaspegal. Dan...setelah acara ini pandangan saya bertahun-tahun silam terhadap geliga pun berubah banget.

Acara nangkring ini seru abis, saya bertemu dengan kompasianer Syfaa Ann dan Ibu Ya Yat. Sering baca tulisannya eh tidak saya sangka bisa bertemu satu meja.  

Dalam acara ini peserta mendapatkan sebuah goodie bag berisi:  geliga krim otot ukuran 30 gr, GPU minyak pala, Balsem Lang, Vfresh, dan minyak kayu putih cap lang. Saat menghadiri acara ini saya sedang kurang sehat. Parahh...suara serak, batuk dan suhu badan cukup tinggi. Tapi  saya semangat banget ikut acara ini. Bismillah akhirnya saya niatkan buat mendapat ilmu dan bersilaturrahim dengan para kompasianer yang biasanya hanya bertatap muka di dunia maya saja.

Geliga sekarang sudah berinovasi luar biasa. Kesan jadul sudah tidak nampak pada kemasan barunya. Sukaaakk banget sekarang dengan baunya geliga krim otot ini. Ada wangi yang lembut dan tidak menusuk hidung. Wanginya segerr banget dan saat dioleskan di bagian tubuh yang pegal cepat sekali meresap, panasnya pun lebih terasa semriwing tidak nyegrak,tidak berbekas pula. Jadi pakai krim otot geliga ini  berasa nyaman, karena bentuknya lotion dan kemasannya tube yang higienis anti tumpah dan anti colak-colek.

Kegunaan krim otot #bebaspegal ini bisa digunakan untuk meringankan: Sakit dan nyeri punggung, pundak, dan persendian, keseleo, kram, maupun masalah-masalah otot lainnya.

Penghargaan

Dua tahun berturut-turut geliga meraih Top Brand yaitu 2016-2017. Berarti benar ya dari dulu geliga memang dicintai. Sejak masih maaf jadul sampai kini bertransformasi lebih lux dan modern. Lebih kece lagi karena tadi bintang tamunya mas ganteng Ryuji Utomo, seorang pemain persija yang kegiatan sepak bolanya tidak lepas dari urusan cedera dan keseleo. Maklum atlet kan mesti berlatih dan bertanding dengan keras. Untuk itulah mas Ryiuji juga menyatakan pentingnya menyediakan krim otot geliga untuk berjaga-jaga sebelum cedera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun