Mohon tunggu...
Yuli Novita Sari Putri
Yuli Novita Sari Putri Mohon Tunggu... Bankir - Treasury Analyst

Enthusiast of economics, finance, and treasury

Selanjutnya

Tutup

Financial

Investasi Kunci dari Kekayaan Abadi

9 September 2020   15:00 Diperbarui: 9 September 2020   15:03 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://blog.e-mas.com

"Never invest in a business you cannot understand" kutipan dari salah satu orang terkaya di dunia yaitu Warren Buffet menjadi inspirasi khalayak banyak untuk melakukan investasi. Ibaratnya pada saat ingin memulai berinvestasi idealnya telah memiliki strategi sebelum memutuskan apa yang akan diambil, jangan sampai seperti memilih kucing dalam karung.

Pertama, pelajari produk-produk investasi. Dengan digitalisasi rasanya sudah tidak sulit untuk mendapatkan informasi mengenai produk investasi bahkan kalkulator atas imbal hasilnya juga telah ada. Anda dapat mengakses website investasi yang terpercaya atau mengikuti pelatihan online yang saat ini banyak ditawarkan. Produk investasi mempunyai karakteristik dan tenor yang bervariasi.

Berbagai pertimbangan mungkin akan muncul di benak anda, jika berdasarkan sumber dana yang dimiliki cenderung jangka pendek anda dapat memilih produk pasar uang seperti deposito dan reksadana pasar uang dengan imbal hasil yang masih lebih tinggi dibandingkan tabungan. Seseorang yang ingin mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi lagi bisa mengulik tentang obligasi, saham, emas, ataupun properti.

Kedua, tentukan seberapa besar kepercayaan diri dalam mengelola risiko. Investasi pasti mengalami gejolak naik dan turun hanya saja ada instrumen yang volatilitasny besar ada yang kecil. Jika anda merasa bahwa diri anda sangat berani dalam menghadapi tekanan pasar maka ambil investasi yang menghasilkan return lebih tinggi. Sesuai dengan prinsip investasi "high risk high return". Misalnya saja investasi pada saham dimana anda bisa mendapatkan keuntungan yang tinggi tapi juga dapat mengalami kerugian dengan jumlah yang sama jika terjadi gejolak di pasar.

Ketiga, rajin membaca berita. Jika anda tidak bekerja di dunia ekonomi pastikan tetap mengikuti perkembangan ekonomi dan finansial. Hal ini akan menjaga anda tetap memiliki sense atas investasi yang anda akan miliki atau yang telah ada. Imbal hasil maupun keuntungan tentunya dipengaruhi indikator-indikator fundamental ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, suku bunga dan nilai tukar. Terlebih lagi proyeksi bagaimana kestabilan dan keuntungan jangka panjang sektor ekonomi yang akan mempengaruhi produk investasi.

Keempat, analisis teknikal. Bagi anda yang sudah handal analisa ini akan membantu lebih presisinya proyeksi ketepatan dalam berinvestasi. Analisa ini akan menggambarkan volume transaksi dan pergerakan harga secara historis. Membaca trend dan konsep support resistance untuk menemukan bagaimana pergerakan harga selanjutnya, waktu eksekusi dan batas keuntungan atau kerugian yang dapat diterima.  

Bagi anda yang sudah berinvestasi pada obligasi ataupun pemula maka penawaran Sukuk Ritel 13 (SR 13) oleh pemerintah dapat menjadi alternatif investasi yang menggiurkan dengan Imbal hasil dari sukuk ini sebesar 6.05% dengan tenor 3 tahun dan minimal pemesanan Rp. 1 Juta. Pada era suku bunga rendah ini imbal hasil tersebut cukup menarik.

Sukuk Ritel 13 (SR 13) telah ditawarkan pada 28 Agustus 2020 dan akan diterbitkan pada 30 September 2020. Sukuk Ritel merupakan produk investasi syariah yang diterbitkan oleh pemerintah untuk ditawarkan kepada individu Warga Negara Indonesia. Jika anda ingin ikut serta dalam mendukung pembangunan nasional khususnya pembiayaan APBN dan pembiayaan proyek infrastuktur Indonesia produk ini akan sangat tepat, berinvestasi dengan berkontribusi pada negara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun