Latar belakang Situasi yang terjadi di lembaga saya mengajar adalah rendahnya hasil belajar peserta didik hal ini dikarenakan efek dari pandemi covid 19. Sekarang dalam masa peralihan dari pembelajaran daring ke tatap muka, dari sini diperoleh data peserta didik terjadinya perubahan sikap pada peserta didik yang berdampak pada pembelajaran. Oleh karena itu peserta didik merasa bosan pada saat pembelajaran di sekolah karena terbiasa bermain di rumah dengan temannya pada saat pembelajaran daring.Â
Sehingga saya sebagai guru harus menerapkan pembelajaran yang inovatif, kontekstual dan dikolaborasikan dengan pembelajaran memanfaatkan TPACK ( technological knowledge, pedagogical knowledge and content knowledge )
Dampak dari aksi  yang sudah saya lakukan sangat membantu untuk mengatasi masalah yang terjadi di SDN Banjarimbo I  dengan aksi penerapan model pembelajaran Problem based learning (PBL) menggunakan benda konkret untuk melakukan pengamatan pembuktian bagian tubuh tumbuhan dan fungsinya.
Media benda konkret dapat membuat peserta didk aktif dan antusias mengikuti pemgamatan bersama dengan kelompoknya.sehingga peserta didik dengan mudah memahami materi.
Hal ini terlihat dari hasil evaluasi peserta didik 75% melampaui KKM
Dan terlihat dari respon peserta didik dalam pembelajaran sangat antusias.
Pembelajaran yang dapat diambil dari praktik baik yang sudah dilakukan adalah penulis bisa berinovasi dan berkreasi menerapkan pembelajaran yang menarik sesuai kebutuhan belajar peserta didik. Sehingga, dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik dan mencapai tujuan pembelajaran dengan maksimal.
Saran : untuk rekan-rekan guru yang ingin menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning yaitu: 1.Melakukan asesmen diagnostik untuk mengetahui karakteristik gaya belajar peserta didik. 2. Menggunakan pendekatan kontekstual. 3. Media yang digunakan harus sesuai dengan materi yang diajarka
