Mohon tunggu...
Yuli H.
Yuli H. Mohon Tunggu... Guru - Puisi adalah Isyarat Hati

Dengan puisi kita berbagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terbiasa dalam Sepi

18 Oktober 2020   20:22 Diperbarui: 18 Oktober 2020   20:26 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sanggupkah kaki ini menginjak sunyi
Menyusuri jalanan penuh arti
Memasuki lorong sempit
Dan sepi mengapitku kanan-kiri

Sanggupkah mata ini menembus tirai
Linangan air mata yang tercipta
Mengaburkan wajah indahmu
Yang senyumnya pudar seketika

Sanggupkah aku membuyarkan kenangan
Yang lama menggumpal dalam lamunan
Dan ingatanku teramat tajam
Pada angan yang pernah kau tawarkan

Adakah yang bisa kuharapkan
Dari sunyi
Yang membekukan hati
Tapi sunyilah yang selama ini mengajariku
Terbiasa dalam sepi..

Salam
Yuli H. // 18 Oktober 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun