Mohon tunggu...
Yuli H.
Yuli H. Mohon Tunggu... Guru - Puisi adalah Isyarat Hati

Dengan puisi kita berbagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Suguhan

11 Oktober 2020   14:41 Diperbarui: 11 Oktober 2020   14:43 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika disuguhi tontonan hiburan ringan
Tren memamerkan kekayaan berlimpah
Rumah megah mobil mewah berderet
Di garasi seluas lapangan sepak bola

Hadiah-hadiah mewah arloji merk ternama  
Sajian hidangan para raja dan tunggangan keluaran paling anyar
Dengan sedikit sentuhan rekayasa cerita
Membuat orang tertarik mengikutinya

Ketika segalanya bisa dijual
Menghasilkan pundi-pundi rupiah
Tak peduli lagi privasi terusik
Atau nurani yang lain tercabik

Konten-konten berseliweran
Atas nama tuntutan penggemar
Agar mereka terpuaskan
Tak peduli berapa yang dibelanjakan

Penonton hanya terbengong
Teringat permainan monopoli di waktu kecil
Sekali menggoyang dadu apartemen bisa terbeli
Sekarang ini nyata di ilayar kaca, semoga tak melewati batas rasa

Salam
Yuli H. // 11 Oktober 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun