Mohon tunggu...
Yuli H.
Yuli H. Mohon Tunggu... Guru - Puisi adalah Isyarat Hati

Dengan puisi kita berbagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puncak Wayang Windu

10 Agustus 2020   11:48 Diperbarui: 10 Agustus 2020   12:03 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika bukit beratap langit jingga
Hamparan hijau di ujung senja
Bagai lukisan kanvas sang maestro
Ketika sedang jatuh cinta

Pucuk-pucuk teh hijau muda mulai menggoda
Menyingkap rindu yang lama ku sembunyikan
Terpaksa ku teriakkan dalam rasa yang paling dalam

Kabut mulai turun perlahan
Menyelimuti daun-daun memucat kedinginan
Mendekatkan pandangan memancarkan keindahan
Menuntun menuruni jalan bebatuan

Aku janjikan pada kabut
Untuk kembali berselimut
Pada puncak Wayang Windu
Tempatku menyimpan rindu

Salam
Yuli H. // 10 Agustus 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun