Mohon tunggu...
Yuli H.
Yuli H. Mohon Tunggu... Guru - Puisi adalah Isyarat Hati

Dengan puisi kita berbagi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Amayadori

16 Juni 2020   17:31 Diperbarui: 29 Juni 2020   15:13 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa yang kau cari dibalik kabut....
Hingga kau sanggup naik turun bukit berbatu,
Menyusuri jalan setapak menanjak,
Menembus perkebunan kina yang rapat,
Berpijak pada tanah humus,
Bersama daun kering yang jatuh seirama langkah bergegas..

Apa yang kau cari dibalik kabut....
hingga kau rajin menjumpai kawan yang tak punya urusan,
Mengakrabkan diri dengan hawa dingin menusuk tulang,
Duduk bersila didepan tungku perapian,
Menyusun kayu bakar ditemani secangkir kopi tanpa gula..

Apa yang kau cari dibalik kabut....
Disini hanya ada sunyi,
Tak ada keramaian, tak ada yang istimewa,
Orang orang dengan cangkul dan parang,
Pergi berkebun dipagi buta,
Selepas isya.. tak ada lagi suara,
Terlelap dibalut selimut tebal...

Apa yang kau cari dibalik kabut...
Hingga membuat seorang kawan, 

yang tak pernah lepas dari topi dan jaket kumal rela menemani,
Menjelajah hamparan hijau pucuk teh Malabar,
Dengan Ges terbuka tanpa jendela,
agar kau lebih mudah menemukan pencarian..

Apa yang kau cari dibalik kabut...
Hingga sanggup menepis hamparan Edelweis,
yang tumbuh disel sela batu belerang,
dan tak mudah dijangkau orang,
Asap kawah Papandayan makin mengaburkan,
Dan kau biarkan kawanmu mencari jawabnya sendiri..

Apa yang kau cari dibalik kabut....
Hingga menyisakan pertanyaan
Karna kau tak nampak duka, gembira atau sebangsanya.
Tapi kali ini kawanmu mengandalkan instingnya
Menemukan raut harap.....penuh hasrat.....

Apa yang kau cari dibalik kabut...
Kau turun dari Ges tua hijau tentara.

Membantu kawan menurunkan hasil kebun,
Menaruhnya diteras dapur,
Guyuran hujan diperbatasan hutan perkebunan,
Memaksamu berganti baju sweater rajutan dan sarung Jaedun biru tua yang dipinjamkan,
Dan kau masih tetap bungkam pada kawanmu .. saudara laki lakiku...
 
Apa yang kau cari dibalik kabut....
Kaca jendela terhalang butiran sisa hujan,
Melenyapkan kabut tebal,
Menampakkan barisan pohon pinus dikejauhan..

 Tempat bersarangnya burung burung bersayap coklat bermata gelap,
Mengalihkan perhatian pada secangkir teh di genggaman,
yang pànasnya menghangatkàn...

Apa yang kau cari dibalik kabut....
"ENGKAULAH YANG AKU CARI.."
Suara setengah berbisik tepat dibelakangku,
membuat aku terpaku,
Sekejap mengaburkan pandangan,
Mengulum senyum,
tak kuasa menampik rasa suka,
AMAYADORI lagu favoritku kala itu,
Terdengar begitu merdu...
Memenuhi seisi ruangan perapian...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun