Mohon tunggu...
Yulida Hasanah
Yulida Hasanah Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Writer and Mompreuner Peduli Generasi dan Keluarga

Hidup ini tempat menyemai pahala, dan menulis adalah salah satu media yang bisa mendatangkan pahala. Hanya orang beriman yang yakin akan hari ditimbangnya pahala dan dosa manusia selama hidup di dunia.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Khilafah Memang Beda!

19 Juli 2019   11:10 Diperbarui: 19 Juli 2019   11:23 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Khilafah Memang Beda!

Oleh : Yulida Hasanah*

Sejarah telah menjadi saksi bagaimana manusia di dunia pernah hidup dalam  negara dengan berbagai jenis sistem kepemimpinan atau pemerintahan yang menaunginya. Contohnya saja negara dengan sistem pemerintahan kerajaan, di mana  sistem ini memberikan keistimewaan dan hak-hak khusus kepada sang raja yang tidak dimiliki oleh seorangpun dari individu rakyat. 

Dan hal itulah yang menjadikan sang raja berada di atas Undang-undang. Artinya, raja tetap tidak tersentuh hukum meskipun ia berbuat buruk atau zalim. Negara yang masih menjadikan sistem pemerintahan kerajaan sampai hari ini adalah Arab Saudi, Brunai dan Oman.

Selain kerajaan, ada juga sistem pemerintahan yang saat ini masih dianut oleh beberapa negera yang ada di dunia, yaitu sistem republik. Republik merupakan sistem pemrintahan yang pertama kali muncul sebagai reaksi praktis terhadap penindasan sistem kerajaan (monarki). 

Hal ini disebabkan karena raja dalam sistem monarki memiliki kedaulatan dan kekuasaan sehingga ia memerintah dan bertindak atas negeri dan rakyatnya sesuai dengan kehendaknya (otoriter).  

Maka, sistem republik ingin menjadikan kedaulatan dan kekuasaan dipindahkan ke tangan rakyat, dan inilah yang disebut dengan demokrasi. Walhasil, rakyatlah yang kemudian membuat undang-undang, yang menetapkan halal-haram. Negara yang menganut sistem republik sampai hari ini adalah Amerika Serikat, Turki, dan termasuk Indonesia.

Rahim Demokras Melahirkan Penyakit Komplikasi

Tidak berlebihan jika penyakit komplikasi yang diderita umat Islam hari ini adalah akibat dari penerapan sistem politik demokrasi. Angka kemiskinan semakin tinggi menjadi penyakit akut yang mengenaskan di negeri kaya seperti Indonesia. Menurut dara BPS (Badan Pusat Statistik) saja, sampai tahun 2018 mencapai 25,95 juta orang degan memakai standar pengeluaran per kapita per bulan Rp. 401.220. 

Hal ini sangat jauh dari fakta kemiskinan yang ada di lapangan, sebab banyak kalangan yang mengkritisi metode penghitungan jumlah penduduk miskin oleh BPS yang ternyata jika standar pengeluaran tersebut dibagi 30 hari, hasilnya hanya mencukupi kebutuhan satu kali makan sehari untuk satu orang saja, dan itu belum termasuk biaya listrik dan kebutuhan pokok lainnya. Jadi, setiap orang yanh sehari mampu makan 2 kali, maka tidak masuk kategori miskin versi BPS. 

Jelaslah bahwa sebenarnya orang miskin di negeri ini masih sangatlah banyak melebihi jumlah versi BPS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun