Mohon tunggu...
Yulia Widyastuti
Yulia Widyastuti Mohon Tunggu... Lainnya - kamu hanya tau namaku tapi tidak hidupku

stay with bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mendidik untuk Membentuk Karaketer Anak Sekolah Dasar Pada Saat Pandemi di Era Digital

5 Desember 2020   05:56 Diperbarui: 5 Desember 2020   05:58 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

PENDAHULUAN

            Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dapat mempengaruhi perkembangan dalam seluruh aspek kepribadian dan kehidupannya. Pendidikan memiliki kekuatan yang dinamis dalam masa kehidupan manusia di masa depan. Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal yang melandasi jenjang pendidikan menengah, yang diselenggarakan pada satuan Pendidikan berbentuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat serta menjadi satu kesatuan kelanjutan Pendidikan pada satuan Pendidikan. Pada pendidikan karakter anak sekolah dasar sebagai sarana dalam mengembangkan pemahaman siswa tentang bagaimana bekerjasama dan berinteraksi dengan lingkungannya, sehingga diharapkan siswa mampu bermasyarakat dan menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Pendidikan karakter di masa pandemi ini hanya tersentuh alakadarnya. Sebelum masa pandemi saja, tidak bisa dikatakan seratus persen tingkat keberhasilan pendidikan karakter di lingkungan sekolah ataupun keluarga.

            Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19). Terkait belajar dari rumah. Mendikbud menekankan bahwa pembelajaran dalam jaringan (daring) atau jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. Ada banyak kendala yang dihadapi oleh siswa dalam menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran jarak jauh, khususnya untuk para siswa dan guru yang tinggal di daerah -- daerah terpencil, mereka yang tinggal di pedalaman, ditambah lagi dengan kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan orang tua peserta didik untuk memiliki HP smartphone dan harus membeli kuota internet guna mengakses internet setiap hari. Pendidikan yang paling ditekankan adalah pendidikan karakter yang dilakukan orang tua dari rumah, karena pendidikan dari orang tua merupakan pendidikan yang paling pertama didapatkan oleh seorang anak sebelum mendapatkan pendidikan dari luar seperti sekolah atau madrasah. Segala aktivitas pembelajaran dilakukan dari rumah tanpa proses tatap muka antara guru dan siswa. Secara akademis kegiatan pembelajaran masih dapat dilakukan melalui media digital, tapi pendidikan karakter peserta didik sedikit terabaikan.

PEMBAHASAN

            Pendidikan karakter merupakan suatu hal yang mutlak harus dilaksanakan karena pada dasarnya semua guru sebagai pendidik memiliki tujuan yang sama dalam membentuk karakter setiap peserta didik. Tidak serta merta pendidikan karakter menjadi tanggung jawab dari pendidikan moral atau budi pekerti dan pendidikan Pancasila, melainkan menjadi tanggung jawab semua bidang studi. Oleh karena itu ketika pelaksanaan kurikulum 2013, keseimbangan ranah pembelajaran antar kognitif, afektif dan psikomotor menjadi ouput yang mutlak sebagai bagian penidikan karakter bangsa.

Karakter adalah watak seseorang, atau ahklak yang diperoleh dari internalisasi dengan lingkungannya. Karakter seseorang akan menjadi baik apabila didasarkan dengan nilai-nilai moral dan etika yang berlaku dan disepakati di masyarakat. Lickona (1992) "menekankan pentingnya tiga komponen pada karakter yang baik (components of good character), yaitu moral knowing atau pengetahuan tentang moral, moral feeling atau perasaan tentang moral, dan moral action atau perbuatan moral". Karakter yang baik akan muncul setelah ketiga kompenen karakter tersebut bisa terpenuhi dalam diri peserta didik.

Pendidikan karakter memiliki tiga fungsi utama. Pertama, fungsi pembentukan dan pengembangan potensi. Pendidikan karakter diharuskan  membentuk dan mengembangkan potensi siswa, bakat dan minat, dan berpikiran baik, berhati baik, dan berperilaku sesuai dengan falsafah Pancasila. Kedua, fungsi perbaikan dan penguatan. Pendidikan karakter memperbaiki dan memperkuat peran keluarga, satuan pendidikan, masyarakat, dan pemerintah untuk ikut berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam pengembangan potensi warga negara baik dalam lingkungan keluarga atau lingkungan bermasyarakat dan pembangunan bangsa menuju bangsa yang maju, mandiri, dan sejahtera. Ketiga, fungsi penyaring. Pendidikan karakter memilah budaya bangsa sendiri dan menyaring budaya bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa dan karakter bangsa yang bermartabat.

Dengan demikian pembentukan karakter bangsa ini harus melibatkan sinergitas ketiga komponen pendidikan anatara lain pendidikan informal, formal dan non formal. Mengahdapi tantangan jaman yang saat ini memasuki era revolusi industri 4.0 yang sarat akan kemajuan teknologi digitalisasi, penanaman dan penguatan karakter bangsa sangat vital dan mendesak. Berkembanganya nilai-nilai individualistis, hedonis, materialistis dan sebagainya merupakan dampak buruk dari arus globalisasi dan revolusi industri 4.0 tersebut. Apabila ini dibiarkan maka akan memberikan pengaruh buruk bagi kelangsuangan kehidupan berbangsa yang tidak lagi mencerminkan nilai-nilai kepribadian bangsa. Dijelaskan lebih lanjut ada empat alasan mendasar mengapa sistem pendidikan di Indonesia perlu menekankan pada pendidikan karakter, alasan tersebut yaitu:

  • Karena banyak keluarga (tradisional maupun non tradisional) yang tidak melaksanakan Pendidikan karakter
  • Karena peran sekolah tidak hanya bertujuan membentuk anak yang cerdas, tetapi juga anak yang baik
  • Kecerdasan seorang anak hanya bermakna manakala dilandasi dengan kebaikan
  • Karena membentuk anak didik agar berkarakter tangguh bukan hanya sekedar tugas tambahan bagi guru, melainkan tanggung jawab yang melekat pada perannya sebagai guru (Akin,1995:1).
  • Dengan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran ini menandakan pembelajaran yang bermakna yaitu kapabilitas yang berguna bagi kehidupan peserta didik baik untuk kepentingan belajar lebih lanjut maupun disumbangkan dalam pemecahan masalah di lingkungan masyarakat. Pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) menjadi pondasi untuk melanjutkan pembelajaran selanjutnya. Pentingnya pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) harus menjadi pertimbangan berbagai pihak yang berhubungan dengan pendidikan di sekolah dasar. Pada umumnya karakteristik peserta didik di sekolah dasar, masa usia anak sekolah dasar sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung mulai dari usia enam tahun hingga kira-kira sebelas atau dua belas tahun (Djamarah, 2008: 123).

Pada masa usia enam sampai dua belas tahun peserta didik mengalami perkembangan, di antaranya perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, dan perkembangan sosial. Di dalamnya terdapat kebiasaan-kebiasaan baik, penanaman karakter, dan pengenalan lingkungan sekitar peserta didik.

  • Konsep belajar dari rumah ini dikenal dengan belajar model daring yang memungkinkan tetap adanya interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran daring di era digital menggunakan kemajuan teknologi informasi dan akses internet . Pembelajaran daring, atau bisa diartikan dalam jaringan, adalah arti dari istilah online yang bermakna tersambung ke dalam jaringan komputer. Dengan kata lain merupakan pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa, tetapi dilakukan melalui jaringan internet (online) dari tempat yang berdeda-beda.
  • Peran guru dalam proses pembelajaran daring sangat berpengaruh, yang pertama menjadikan peserta didik sebagai aktivitas belajar karena guru harus menjadikan dasar pendekatan kontruktivistik yang menjadikan peserta didik sebagai subjek belajar. Kedua, menguasai TIK dan update akan informasi, ketiga, menciptakan suasana belajar yang interaktif inspiratif dan menyenangkan, keempat, memberikan evalusai dan umpan balik setelah proses pembelajaran berlangsung. Secara garis besar hal yang harus dipersiapkan dari seorang guru sebagai infrastruktur adalah ketersediaan jaringan internet, menyiapkan strategi pembelajaran yang menarik dan tidak monoton, menyiapkan konten belajar (gambar, audio, vidio dan simulasi), menyediakan learning management system (google classroom, zoom, google meet, dll). Pada dasarnya keberhasilan proses pembelajaran daring atau dalam jaringan memerlukan sinergitas antara pemerintah, satuan pendidikan, guru, peserta didik tentunya peran orang tua dan lingkungan peserta didik,untuk dapat mendukung keberhasilan proses pembelajaran daring tersebut.
  • Konsep belajar dari rumah ini direalisasikan dengan istilah belajar model daring atau dalam jaringan yang memungkinkan tetap adanya interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran maupun online agar tetap adanya timbal balik. Pembelajaran daring menggunakan kemajuan teknologi informasi dan akses internet. Pembelajaran daring atau dalam jaringan dapat diartikan dengan istilah online yang mempunyai arti tersambung ke dalam jaringan komputer. Dengan kata lain merupakan pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa, tetapi dilakukan melalui jaringan internet (online) dari tempat yang berdeda-beda. Menururt Astra Winaya (2020) dalam Webminar Nasional PGSD Universitas Dwijendra, Pembelajaran dilakukan melalui video conference, e-learning atau distance learning. Pendekatan pembelajaran pada Guru Pembelajaran model daring memiliki karakteristik sebagai berikut:
  • Menuntut pembelajar untuk membangun dan menciptakan pengetahuan secara mandiri (constructivism)
  • Pembelajar akan berkolaborasi dengan pembelajar lain dalam membangun pengetahuannya dan memecahkan masalah secara bersama-sama (social constructivism)
  • Membentuk suatu komunitas pembelajar (community of learners) yang inklusif
  • Memanfaatkan media laman (website) yang bisa diakses melalui internet, pembelajaran berbasis komputer, kelas virtual, dan atau kelas digital

KESIMPULAN

            Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Pendidikan karakter adalah suatu hal yang mutlak harus dilaksanakan karena pada dasarnya semua guru sebagai pendidik memiliki tujuan yang sama dalam membentuk karakter bangsa. Karakter adalah watak seseorang, atau ahklak yang diperoleh dari internalisasi dengan lingkungannya. Karakter seseorang akan menjadi baik apabila didasarkan dengan nilai-nilai moral dan etika yang berlaku dan disepakati di masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun