Sebelum ke ranah yang lebih jauh, maka alangkah baiknya hal kecil dulu kita perhatikan. Seperti pepatah mengatakan pelajarilah hal-hal yang kecil dulu sebelum berdampak ke banyak hal. Dan itulah pentingnya hal-hal tersebut. Untuk pembahasan kali ini penulis mengambil salah satu contoh tentang bagaimana stabilitas keuangan rumah tangga itu?. Kenapa penulis mengambil topik tersebut karena dengan dimulainya stabilitas keuangan dalam rumah tangga, maka otomatis pengaruh tersebut bisa berdampak pada Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) negara juga, salah satunya bank.
Rumah tangga pasti perlu sistem manajemen, apalagi tentang keuangan. Sistem manajemen tersebut harus bisa diaplikasikan ke kehidupan sehari-hari dalam berumah tangga. Sehingga, dengan adanya sistem manajemen keuangan yang bagus, maka sudah dipastikan bahwa SSK rumah tangga berjalan aman dan terkendali. Perlu diketahui bahwa SSK tidak hanya untuk rencana jangka pendek tapi gunanya untuk keuangan jangka panjang juga dan itu yang lebih penting. Sehingga beberapa cara yang harus diperhatikan keluarga apalagi pasangan suami istri adalah saling mendukung dan mengkomunikasikan bagaimana keadaan uangnya masing-masing dulu. Setelah itu, baru bisa kita menggunakan sistem manajemen untuk SSK.
Menurut penulis, ada beberapa cara agar keluarga bisa mencapai Stabilitas Sistem Keuangan, diantaranya:
    1. Hitung Jumlah Keperluan Masing-masing Pasangan untuk Kebutuhan Keluarga
Langkah pertama adalah hitung jumlah keperluan masing-masing pasangan untuk kebutuhan keluarga. Maksudnya adalah sebelum melakukan sistem manajemen untuk SSK dalam rumah tangga, maka langkah pertama adalah hitung jumlah pemasukan dan pengeluaran masing-masing pasangan sehingga nanti akan menemukan jumlah hitungan yang tepat. Maksud dari gabungan jumlah tersebut adalah untuk memantapkan dan membulatkan jumlah pemasukan maupun pengeluaran yang fix akan ditata dan didata.
    2. Tentukan Skala Prioritas Keuangan dalam Hidup
Langkah kedua adalah tentukan skala prioritas keuangan dalam hidup. Maksudnya adalah sebagai pasangan hidup, diskusikan masing-masing apa yang perlu dijadikan patokan skala prioritas yang paling penting dalam kehidupan. Misalnya prioritas untuk kebutuhan sehari-hari, pendidikan anak-anak, menabung, dana liburan, dana usaha, investasi, kehidupan pensiun nanti dan lain sebagainya. Sehingga itu penting mulai dari sekarang dilakukan. Dipilah-pilah mulai dari sekarang, mau dikemanakan uang tersebut untuk prioritas keluarga masing-masing atas pilihan penting dalam hidupnya tersebut (baik nagi pasangan yang belum mempunyai anak maupun yang sudah).
    3. Tentukan Skala Keuangan mulai dari Jangka Pendek sampai Jangka Panjang
Langkah ketiga adalah tentukan skala keuangan mulai dari jangka pendek hingga jangka panjang. Maksudnya adalah dengan kita sebagai pasangan suami istri harus bisa membedakan mana kebutuhan keuangan untuk jangka pendek dan mana kebutuhan jangka panjang, sehingga dengan hal tersebut maka kita sebagai pasangan suami istri bisa mendahulukan hal-hal keuangan yang bersifat urgent dan mendesak segera dilakukan, dimulai dari jangka pendek sampai jangka panjang. Hal tersebut harus dilakukan agar bisa menjaga SSK lebih baik lagi dalam rumah tangga dan pastinya bisa menentukan secara cepat dan tepat mana skala keuangan yang harus didahulukan.
    4. Bedakan antara Keinginan dan Kebutuhan
Langkah keempat adalah bedakan antara keinginan dan kebutuhan. Maksudnya adalah dengan kita sebagai pasangan suami istri harus tahu mana keperluan keuangan yang dilakukan untuk kebutuhan dan mana keperluan keuangan yang dilakukan untuk keinginan. Sehingga, dengan pasangan suami istri yang tahu akan hal tersebut, maka otomatis SSK dalam rumah tangga bisa berjalan lancer dan bisa seimbang tanpa melupakan keperluan untuk keinginan.
    5. Tetap Konsisten!
Langkah kelima adalah konsisten. Maksudnya adalah kita sebagai pasangan suami istri harus sama-sama tetap menetapkan pola mengatur keuangan secara stabil dengan langkah-langkah seperti yang di atas dan pastinya harus konsisten!. Kenapa?. Karena hal yang dibiasakan maka akan menjadi terbiasa. Seperti halnya dengan memanajamen keuangan rumah tangga sehingga menjadi SSK rumah tangga yang stabil. So, semua pada akhirnya bermula dari kekompakan dan kebersamaan pasangan, yang saling mengingatkan jika lupa dan harus sama-sama tetap komunikasi agar terjalin kekonsistenan hubungan rumah tangga yang harmonis beserta keluarga dan keuangannya. Keluarga bahagia, keuangan pun terencana :)
Terima kasih! Selamat mencoba! :)
Sumber Tulisan: Opini Saya Sendiri :)