Mohon tunggu...
Yulia Rahmawati
Yulia Rahmawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa FISIP Universitas Airlangga Surabaya

Menulis adalah salah satu cara mengabadikan ingatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengaburkan Kelas Sosial dengan Musik Dangdut

23 Agustus 2022   11:00 Diperbarui: 23 Agustus 2022   11:01 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Instagram indonesia.pusaka

Musik dangdut merupakan suatu aliran musik yang sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat khususnya masyarakat Indonesia. Musik dangdut merupakan musik yang sangat melekat dengan masyarakat kelas bawah. Hal ini dikarenakan stigma-stigma yang terlanjur berkembang di masyarakat yang kian memperburuk citra musik dangdut. 

Sebagian masyarakat umumnya masyarakat kelas atas menganggap musik dangdut adalah musik yang kampungan dan murahan. Hal ini terjadi lantaran kebanyakan pecinta musik dangdut adalah orang kampung. 

Biasanya musik dangdut digelar di dalam acara kampanye serta pesta hajatan seperti pesta pernikahan. Selain itu stigma mengenai musik dangdut yang kampungan juga terjadi karena pakaian yang dipakai oleh penyanyi. 

Biasanya mereka memakai pakaian minim, blink-blink, berwarna gonjreng, dan dianggap norak. Hal itu tidak cocok dengan masyarakat milenial yang lebih menyukai hal yang berbau estetik, pastel, dan elegan. Faktor lain yang menyebabkan musik dangdut dianggap kampungan adalah seringnya terjadi tawuran ketika ada pertunjukkan musik dangdut.

Namun, stigma di atas sebenarnya sudah mulai luntur di masyarakat. Hal tersebut dibuktikan dengan pakaian yang dipakai oleh penyanyi dangdut yang mulai sejajar dengan penyanyi dengan genre lainnya.

Bukti lain yang dapat dikatakan stigma negatif musik dangdut mulai mengabur yaitu munculnya musik dangdut Jawa yang tidak hanya menyebar di masyarakat Jawa bahkan hampir seluruh Indonesia. 

Sebenarnya musik dangdut Jawa atau campursari telah terkenal pada masyarakat Jawa khususnya Jawa Timur dan Jawa Tengah. Saat itu Didi Kempot menjadi pioner dalam menyebarkan musik dangdut Jawa di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah pada tahun 90-an. 

Namun, setelah adanya acara Ngobam pada channel Youtube Gofar Ilham nama Didi Kempot kian mencuat hingga penjuru negeri khususnya para milenial. 

Terkenal dengan lagu yang disebut penggemarnya sebagai lagu ambyar Didi Kempot berhasil membuat hampir seluruh masyarakat Indonesia mencintai musiknya yaitu dangdut Jawa.

Tak berselang lama kemunculannya nama-nama musisi Jawa lainnya mulai bermunculan seperti Denny Caknan, Ndarboy Genk, Guyon Waton, dan Happy Asmara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun