Serasa indah kala berdua,  Bram dan Sheila menjalin hubungan,  meski Sheila berusaha berfikir  ulang tentang hubungannya dengan Bram.Â
Ada beberapa hal yang perlu digali yang terasa tidak  sreg baginya. Bram yang terlihat baik namun misterius.Â
Tiba-tiba  Bram sulit dihubungi dan sebuah pertanyaan  terjawab sudah,  akhir sebuah hubungan,  namun rasa penasaran  masih mengganjal,  beberapa  hari Sheila tidak  bisa tidur  memikirkan keputusan sebelah dari Bram.Â
'Maaf  kita  tidak  bisa berhubungan lagi,  aku sudah punya tunangan'
Apa?Â
Tunangan? Pria itu bertunangan dan mengajaknya berkencan? Â Dasar..Â
Rasa sakit hati membawanya pada keinginan  membongkar  borok pria itu,  namun kemudian ia berfikir  hanya buang waktu  saja. Â
Masih banyak ikan di lautan dan pria pecundang tidak  cocok  untuknya.Â
Melupakan Bram  sampai suatu hari tanpa sengaja bertemu pria itu bersama sahabat Sheila di sebuah restauran  di mall. Sahabat lama Sheila. Mereka tidak melihatnya, tetapi Sheila yang melihatnya dari jauh.Â
Sheila tertawa dalam hati, Â ini bukan pertama kalinya sahabatnya itu merebut pacarnya, Â ini yang ke sekian kali. Â Ular!Â
Tertawa dalam hati  karena tahu benar siapa sahabat yang sudah dijauhinya itu.  Pembohong dan pembual besar.  Waktu  akan menunjukkan kawan! Sheila tidak akan melakukan apapun.Â