Mohon tunggu...
Yulianto Satmoko
Yulianto Satmoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Sederhana dalam berfikir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sebuah Label Asli atau KW 1 dan Seterusnya

29 September 2020   07:19 Diperbarui: 29 September 2020   07:23 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebuah label pada barang,  baik tas,  arloji dan sebagainya kini memiliki urutan.  Apakah  barang itu asli atau KW 1 yakni  tidak asli namun sangat mendekati aslinya. 

Pada kehidupan nyata asli dan KW 1 dan seterusnya ini juga ada sepertinya.  Ketika melihat seseorang begitu 'baik  dan perhatian,   ada yang asli dan ada yang KW 1.

Tidak perlu mempertentangkannya,  dalam kehidupan ini ada orang - orang yang berbuat baik murni dan tulus dari dalam dasar hatinya yang paling dalam, tidak ada motivasi yang menyertainya,  misalnya niatnya menolong ya menolong saja,  ibarat sebuah produksi barang, itu adalah asli. 

Apa bedanya dengan KW 1?Tingkat motivasi tersembunyi  yang menyertainya.  Semakin besar atau dalam motivasi yang menyertai perbuatan yang dilakukannya maka nilai angka KW nya semakin besar. 

Ketulusan dan ketidaktulusan pada niat untuk melakukan sesuatu pada orang lain,  itulah ibaratnya nilai produksi sebuah barang. 

Sekedar penggambaran seperti ini, bukan sebuah analisis untuk menilai tentang orang lain,  hanya sekedar pengamatan

Misalnya saja di sebuah wa grup seseorang mengupload gambar  liburan ke sebuah tempat wisata dan deskripsinya secara panjang lebar. 

Yang asli akan membaca sepenuhnya uraian tentang liburan itu lalu mengapresiasinya,  sudah begitu saja. Murni mengapresiasi,  jika tidak ingin mengapresiasi,  dia tidak melakukannya daripada merasa berbohong. 

Yang KW 1 membaca dan mengapresiasinya hanya ada perbedaan disini,  niatnya adalah agar terlihat oleh orang lain bahwa dia sangat perhatian. 

KW 2 mungkin tidak membaca namun hanya mengapresiasi gambarnya dengan niat yang sama,  terlihat baik oleh orang lain. 

KW 3 pada sebuah produksi adalah kwalitas   yang nilainya paling buruk.  Pada penerapan tingkah laku atau respon adalah misalnya di wa grup tadi,  yakni dia tidak pernah membaca,  menyimak atau mendengarkan,  tetapi selalu nampak paling rajin memberi respon.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun