Tiada kata bahkan aksara bisa bermakna
Bagaikan angin yang terasa namun jarang  menampakkan dirinya
Memburu siapapun yang tiada waspada
Tak tahu kapan segera berlalu, Â seperti kegelapan menyelimutinya
Meraba-raba dalam kegelapan nyata
Memporak porandakan segalanya
Tentang uang, hidup, nyawa serta suasana jiwa
Kemanapun berada  segalanya nampak berbeda
Terenggut segala kebebasan dan nuansa merdeka
Seperti terjerat dan kadang terasa mencekam saat membacanya
Cobaan ini barangkali hanyalah satu atau dua ruas jalan untuk melaluinya
Waspada dan bersanding denganmu
Menunggu kepastian kapan berakhirnya adalah sia-sia
Berapa banyak hal terjadi begitu tragisnya
Pulang dengan tangan hampa
Toko kosong melompong pembelinya
Udara keputusasaan menguar saat berhenti dari pekerjaannya
Bersanding denganmu, dualisme yang seharusnya dimaknainya
Jiwa atau kelaparan adanya
Bersanding denganmu entah sampai kapan akhirnya
Begitulah pandemi ini  pada  kenyataannya
Hidup baru, nuansa baru, aktifitas baru yang berbeda