Mohon tunggu...
Yulian Jonathan Kho
Yulian Jonathan Kho Mohon Tunggu... Freelancer - seorang pria

Kalo ga sanggup, ya sanggupin.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

(Kreanova) Lah, Jagung kok Merah ?

24 November 2020   21:36 Diperbarui: 24 November 2020   21:38 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Jagung, siapa yang tidak mengetahui tanaman satu ini. Sangat umum di kalangan orang Indonesia si pengganti padi dan gandum sebagai pemasok karbohidrat. Jagung dikenal akan warnanya yang kuning, berserabut, dan memiliki rasa yang khas serta sangat mudah diolah. Siapa sangka, jagung yang kita kenal selama ini ada kembarannya. 

Tinggi tanamannya hanya 5-6 kaki dari tanah dengan dedaunan berwarna kekuningan serta memiliki biji yang berwarna merah, bukan kuning. Sungguh warna merah maroon yang sangat indah, mengingatkan kita pada buah strawberry. Setelah jagung strawberry ini dipanen dan dikeringkan, akan menyenangkan saat diolah menjadi popcorn dan saat bijinya meletus, dorr! Secara ajaib dari warnanya yang merah, biji-biji tersebut berubah menjadi putih.

Saya pribadi belum tau bagaimana asal usulnya sejarah jagung strawberry ini, karena saya tidak menemukan pustaka manapun dalam referensi sejarahnya. Jika ada yang tahu, mungkin kita bisa berdiskusi di kolom komentar.

Dalam penanaman jagung stroberi ini, tidak berbeda dengan penanaman jagung pada umumnya. Ya, jagung yang berwarna kuning. Tabur benih dibawah sinar matahari penuh di tanah yang subur berisi unsur hara, rawat dengan melakukan penyiraman, pemupukan, dan penanganan hama secara berkala, serta panen di waktu yang pas agar biji jagung tidak terlalu keras maupun busuk. 

Jangan lupa, seperti jagung hibrida lainnya, perlu diperhatikan penanamannya yang harus bersebuk silang antar jagung yang didekatnya. Jagung merah ini bisa dipanen dalam waktu sekitar 100 hst. Jagung stoberi ini juga bisa dipanen sebulan setelahnya jika tujuan akhirnya adalah untuk digunakan sebagai hiasan. 

Jika tujuan akhirnya adalah untuk membuat berondong jagung atau yang biasa disebut popcorn, setelah berumur 100 hst dipanen, lalu didiamkan selama satu bulan. Untuk popcorn yang sempurna, keluarkan biji dari tongkolnya dengan memelintirnya atau dengan menggosokkan dua tongkolnya. Tambahkan minyak dan hanya tiga biji berondong jagung stroberi ke dalam panci besar, tutupi dan masak dengan api sedang sampai terdengar biji meletus. 

Jika sudah mendengar bunyi tersebut, buang tiga berondong jagung stroberi tadi. Itu tandanya minyak yang cukup panas, lalu tambahkan biji jagung stroberi ke dalam minyak panas tersebut dan jangan lupa menutup pancinya. Kemudian angkat panci dari api selama kurang lebih 30 detik. Setelah 30 detik, taruh kembali panci ke atas api. Selama menunggu biji jagung 'popping', kocok panci agar biji jagung masak merata. Ketika popping mulai melambat setelah 2 menit atau lebih, angkat panci dari api. Bumbui sesuai selera, dan taraaaa, silahkan menikmati popcorn strawberry.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun