Mohon tunggu...
Veronica Yuliani
Veronica Yuliani Mohon Tunggu... Guru - Guru bahasa yang jatuh cinta dengan cello, panflute, dan violin.

Menulis untuk berbagi dan menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ojek Gratis

6 Oktober 2021   12:08 Diperbarui: 6 Oktober 2021   12:16 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sabtu, minggu ini aku berencana pulang ke rumah, karena sudah cukup lama aku tidak pulang. Aku merindukan suasana desaku yang hijau. Merindukan angin tenggara yang kering dan lembut. 

Terlebih lagi aku merindukan ibuku. Hari sabtu hanya setengah hari jam kerja. Sekalipun demikian, kalau aku berangkat dari Semarang setelah selesai acara di sekolah, maka aku akan tetap kemalaman sampai di rumah. 

Perjalanan Semarang ke rumah membutuhkan waktu sekitar 6 sampai 7 jam. Oleh karena itu, kuputuskan untuk meminta izin kepada kepala sekolah agar bisa pulang lebih awal supaya aku bisa tiba di rumah lebih awal.

Pagi-pagi kutemui kepala sekolahku. Kau tahu, berbicara dengan pimpinan itu tak semudah seperti kita berbicara dengan teman. Bagaimana pun ada perasaan segan jika berbicara dengan mereka. 

Walapun kutahu kepala sekolahku yang ini begitu baik. Saat di hadapannya, kukatakan maksud dan tujuanku. Bukannya memutuskan kepala sekolahku justru balik bertanya padaku.

"Ms Vero mau balik jam berapa?" katanya. Saat-saat seperti itu aku menyadari bahwa kepala sekolahku memang dikaruniai jiwa seorang pemimpin. Kau tahu, saat  seperti itulah rasa segan itu begitu terasa. 

Maksud hati inginnya ya pulang secepatnya, tetapi tak etis atau lebih tepatnya tak enak hati rasanya kalau pulang terlalu cepat. Oleh karena itu, kukatakan dengan malu-malu aku mau pulang jam 11.00 WIB. Lumayanlah pikirku, bisa pulang satu jam lebih awal.

Tepat pukul 11.00 WIB aku bergegas ke kos, membereskan beberapa barang lalu segera meluncurkan motorku menuju Sukun. Di sana aku menitipkan motorku lalu aku akan naik bus umum Semarang-Solo. 

Beres, lancar dan tiba di rumah lebih cepat. Begitulah pikirku. Namun, seringkali apa yang terjadi tak selalu sesuai dengan rencana atau pun yang kita pikirkan. 

Ada hal-hal di luar sana yang terjadi, tak terduga dan tak bisa kita kendalikan. Di tengah perjalanan menuju Sukun ternyata ada perbaikan jalan yang mengakibatkan kemacetan. Alhasil aku sampai di Sukun pukul 01.00, dan itu pun aku masih harus menunggu bus ke Solo. Ah, aku pasti kemalaman lagi.

Wonogiri adalah kotaku. Tempat aku dilahirkan dan dibesarkan. Mungkin banyak yang tak tahu di mana itu Wonogiri. Wonogiri adalah kabupaten yang secara geografis berlokasi di bagian tenggara Provinsi Jawa Tengah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun