Mohon tunggu...
Veronica Yuliani
Veronica Yuliani Mohon Tunggu... Guru - Guru bahasa yang jatuh cinta dengan cello, panflute, dan violin.

Menulis untuk berbagi dan menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hemat ala Anak Kos Selama Pandemi Corona

29 Maret 2020   11:31 Diperbarui: 1 April 2020   15:18 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: bopav via kompas.com

Apa kabar ibu rumah tangga?
Sekalipun siswa libur tetapi guru masih harus tetap datang ke sekolah setidaknya seminggu sekali pada waktu dapat jatah mengajar online. 

Hari di mana harus ke sekolah adalah yang hari saya rindukan karena bisa bertemu dengan teman-teman, walau tidak bisa bertemu dengan semua teman karena sudah dijadwalkan siapa saja yang masuk. Kesempatan ini saya manfaatkan untuk melepas jenuh setelah sekian hari di kos.

Ketika kami bertemu begitu banyak yang kami bicarakan. Mulai dari perkembangan kasus corona di sekitar kami, kisah-kisah orang 'bodoh' yang tidak sadar bahaya corona yang beredar di berbagai media sosial, kehebohan orang tua mengajari dan mengerjakan tugas anak, sampai pengeluaran dapur yang membengkak.

Saya yang masih singel biasanya hanya menjadi pendengar dan penyumbang tawa saja. Memang rata-rata mereka mengatakan hemat di bahan bakar tetapi uang belanja bisa bertambah naik hingga satu juta. Kenaikan tersebut karena biaya konsumsi jadi lebih tinggi. 

Salah satu teman saya mengatakan bahwa beras yang biasanya untuk seminggu habis dalam tiga hari saja. Dalam sehari ia bisa masak 3 sampai 4 kali.

Selain itu karena harus membeli barang yang biasanya tak diperlukan seperti vitamin, handsanitizer, cemilan untuk anak-anak. Belum lagi listrik jadi naik karena harus mencuci setiap hari, padahal biasanya dua hari sekali atau bahkan seminggu dua kali. Gas juga cepet habis karena sering memasak, dan tentu kebutuhan kuota internet yang juga membengkak.

Teman-teman saya yang lain, rata-rata kaum ibu-ibu, juga mengatakan pengeluaran mereka membengkak karena harus membuatkan menu permintaan anak-anak sekaligus mengajari anak belajar masak-memasak sebagai kegiatan di rumah daripada mereka bermain di luar rumah.

Bagaimana dengan anak kos?
Lain lubuk lain ikanya. Demikianlah peribahasanya. Lain yang berkeluarga lain pula kebutuhannya dengan para singel di kos. Kalau para ibu rumah tangga banyak yang mengeluhkan biaya pengeluaran dapur membengkak tidak demikian dengan para singel di kos. 

Para singel anak kos mengatakan bahwa pengeluaran mereka relatif stabil, bahkan ada juga yang justru bisa berhemat RP 15.000-30.000 sehari.

Pertama, kita bisa hemat bahan bakar karena tidak pergi kerja dan tidak pergi ke mana-mana. Ke dua, di pagi hari biasanya anak-anak kos harus beli sarapan karena tidak sempat memasak karena harus pagi-pagi berangkat ke kantor. 

Sekali sarapan biasanya saya harus mengeluarkan uang sekitar Rp 15.000. Di masa stay at home ini anak kos punya banyak waktu untuk memasak sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun