Siapa yang tak mengenal ilalang. Tanaman yang tumbuh liar di sekitar kita. Ilalang adalah pribadi yang tangguh mampu bertahan hidup segala tempat dan disegala musim. Sebagai manusia kita bisa belajar tangguh seperti ilalang dalam hidup ini di manapun kita berada dan apapun persoalan yang kita hadapi. Ilalang sama seperti kita tak bisa memilih takdirnya. Tak bisa memilih dilahirkan menjadi seperti apa. Hanya menerima dan menjalani takdirnya.
Ilalang hanya diam di kala cacian: parasit, pengganggu, tak berguna dialamatkan dan melekat padanya. Sekalipun dalam kitab-kitab para nabi mengatakan bahwa kumpulkanlah dahulu ilalang itu dan ikiatlah untuk dibakar. Ia tegar,tetap tumbuh dengan suburnya. Ia hanya yakin bahwa pencipta-Nya tak pernah salah menciptakannya. Allah menciptakannya dengan suatu tujuan. Ia berguna, berharga.
Demikianlah juga hendaknya kita manusia berpikir. Saat kita ingat kelemahan-kelemahan kita, kita juga harus menyakini bahwa Tuhan menciptakan kita dengan suatu maksud dan tujuan untuk menggenapi firman-Nya. Tanaman lain mungkin berguna ketika berbuah, tetapi ilalang mempunyai makna dalam hidupnya saat ia dicabut dan direbus akarnya dalam air yang mendidih. Di dalam hidupnya yang dipandang hina, ia masih tahu bagaimana memberi manfaat bagi banyak orang. Siapa bijak mampu melihat betapa bijaknya juga ilalang dalam hidup liarnya.Â