Mohon tunggu...
Yuliani Aripuddin
Yuliani Aripuddin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Yuliani Aripuddin

Kejujuran akan membuat seseorang jauh lebih mulia dari perhiasan duniawi yang dimilikinya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Penyebab Pembatalan Haji 2021

21 Juni 2021   19:35 Diperbarui: 21 Juni 2021   19:46 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibadah Haji (Dokpri)

Penulis: Yuliani AripuddinPemerintah Indonesia resmi membatalkan haji pada tanggal 3 juni 2021 melalui Kementerian Agama. Sehingga jemaah haji merasa sedih dan kecewa dengan pembatalan haji tersebut, bahkan salah satu dari mereka ada yang menunggu haji selama 10 tahun, ada yang menabung sekitar 8 tahun dan memakai dana talangan dari yayasan, dan ada juga yang sudah mempersiapkan mukenah, baju batik, dan lain sebagainya. Sehingga mereka bingung dan mempertanyakan tentang dana haji. Terkait dengan pembatalan haji ini mengakibatkan munculnya isu-isu. Misalnya mengenai dana haji yang digunakan untuk infrastruktur dan masih banyak lagi isu lainnya.

Bapak Menteri Agama RI yaitu Yoqut Cholil Qoumas menyampaikan permintaan maaf kepada calon jemaah haji mengenai pembatalan keberangkatan haji. Bapak Menteri Agama RI juga menyampaikan bahwa pembatalan keberangkatan ibadah haji untuk kedua kalinya melalui pertimbangan pemerintah, hampir sama dengan tahun 2020. Yaitu disebabkan oleh pandemi covid-19 yang melanda seluruh dunia dan bahkan varian virus ini sudah berkembang. Dan juga terkait dengan persiapan-persiapan pemerintahan Arab Saudi yang belum memberikan akses dan kuota pada setiap negara.

Ada juga isu yang mengatakan bahwa pembatalan haji dikarenakan utang negara Indonesia kepada Arab Saudi sehingga Arab Saudi membatalkan keberangkatan haji di Indonesia, ada juga isu yang mengatakan bahwa batalnya jemaah haji ini disebabkan lemahnya diplomasi pemerintah Indonesia terhadap pemerintah Arab Saudi.

Terkait dengan pembatalan haji ini, Bapak menteri agama yaitu Yaqut Cholil Qoumas meminta maaf kepada seluruh calon jemaah haji. Dan juga menjelaskan alasan mengapa dibatalkannya jemaah haji tahun 2021. Beliau mengatakan bahwa pembatalan keberangkatan haji dikarenakan terkait dengan persiapan pemerintah Arab Saudi yang belum membuka akses dalam penyelenggaraan haji 1442 H.

Menteri Agama menegaskan bahwa jemaah boleh mengambil dana haji mereka apabila calon jemaah haji merasa khawatir dengan dananya. Dan Menteri Agama juga menolak isu yang terkait dengan hubungan diplomasi antara Indonesia dan Arab saudi yang menjadi akibat dibatalkannya jemaah haji Indonesia berangkat ke Tanah Suci.

Di tengah penundaan haji terkait dengan diplomasi hingga dana haji mengundang debat antara ketua Komisi VIII DPR RI yakni Yandri Susanto dan Rocky Gerung yang merupakan Peneliti Perhimpunan pendidikan Demokrasi. Kebijakan pemerintah Indonesia batal memberangkatkan jemaah haji dikaitkan dengan kasus Habib Rizieq yang merupakan analisa dari Rocky Gerung dan dibantah oleh Yandri Susanto karena mengaitkan kedua hal tersebut. Dan ternyata belum ada satu negara pun yang diberikan kuota oleh pemerintah Arab Saudi. Oleh karena itu keterkaitan kedua hal tersebut dibantah oleh ketua Komisi VIII Fraksi PAN karena sudah dipersiapkan jauh sebelumnya seperti yang telah diketahui bahwa Pak Dubes sampai saat ini belum memberikan kuota haji. Dalam hal ini, namun Rocy Gerung menyampaikan bahwa ada masalah dalam penggunaan dana haji. Dan Yandri Susanto menolak isu mengenai hal penyalahgunaan dana haji.
Banyak beredar di sosial media atau di masyarakat mengenai kemana dana jemaah haji diinvestasikan dan dana haji digunakan untuk pembangunan infrastruktur. Namun hal ini dibantah oleh BPKH. Karena laporan keuangan ada diwebsite jadi laporan keuangan itu sudah beredar. Sehingga Hurriyah El Islamiy yaitu Anggota Badan Pelaksana Haji (BPKH) Bidang Investasi dan Kerjasama Luar Negeri, mengonfirmasi bahwa tidak benar isu mengenai dana haji yang digunakan untuk infrastruktur, bahwa dana haji tidak ada, dan tidak benar dana haji tidak bisa diambil jemaah haji. Beliau menyatakan bahwa BPKH mengoptimalkan nilai pengelolaan dana haji, dan Hurriyah El Islamy memastikan bahwa dana haji dijamin aman.

Meskipun begitu, dengan cara atau metode seperti ini belum sepenuhnya mampu membuat masyarakat percaya mengenai hal tersebut. oleh karena itu pemerintah perlu mencari cara atau memberikan bukti nyata untuk menguatkan dan membuat masyarakat percaya mengenai alasan pembatalan haji ini.

Pembatalan haji pada tahun 2021 ini disebabkan karena dua hal yang utama yaitu disebutkan dalam surat keputusan pemerintah melalui Kementerian Agama yaitu dikarenakan pandemi covid-19 yang melanda di seluruh dunia bahkan varian virus ini sudah berkembang. Dan juga terkait dengan persiapan-persiapan pemerintah Arab saudi yang belum membuka akses atau belum membahas secara spesifik mengenai kuota jemaah haji atau penyelenggaraan haji 1442 H.

Saya setuju dengan saran atau masukan yang diberikan oleh Ust Adi Hidayat, Lc., M.A. yang mengatakan bahwa untuk menguatkan keputusan pemerintah melelui Kemenag mengenai pembatalan jemaah haji adalah sebaiknya digandengkan kepada MUI dengan misalnya Kemenag meminta fatwa kepada MUI yang menjelaskan kepada masyarakat tentang bagaimana status haji yang dilakukan jika terjadi suatu pandemi. Dan sebaiknya Kemenag, MUI, dan Kedutaan Besar Arab Saudi bertemu dan setelah berkordinasi. Dan menjelaskan posisi pemerintah, dan juga Kedutaan Besar Saudi Arabia pun bisa memberikan satu penghormatan mengenai keputusan pemerintah Indonesia melalui Kemenag, serta Kedutaan besar Arab Saudi juga menjelaskan apakah memang Indonesia tidak mendapat kuota haji dari Arab Saudi. Sehingga hal ini bisa dijawab oleh Duta Besar Arab Saudi untuk memperjelas dan lebih terukur dibandingkan dengan spekulasi atau persepsi yang berkembang di masyarakat.
Mengenai hal ini, seperti yang kita yakini bersama bahwa segala sesuatu itu terjadi karena atas izin Allah Swt. maka dari itu kita perlu berhusnuzdon dan yakin kepada Allah Swt bahwa semua yang terjadi pasti ada alasannya. Dan yang perlu diketahui bahwa kita percaya para pemimpin pasti mengetahui bahwa hisab untuk seorang pemimpin itu sangat berat jadi kita perlu berhusnuzdon dan jika memang yang dikatakan pemerintah tidak sesuai dengan yang sebenarnya, maka mereka akan melihat balasan yang Allah Swt berikan di dunia dan bahkan di akhirat kelak.  

Referensi

https://bit.ly/3cNK9RB
https://bit.ly/3ipqE5k
https://bit.ly/2SqiLBT
https://bit.ly/3g9fe42
https://bit.ly/3cweWSv
https://bit.ly/3gd9XUL

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun