AM I TB INFO CENTRE
SENTRAL INFORMASI APAKAH SAYA TBC
Sentralinformasi penyakit TBC Indonesia atau AM I TB INFO CENTER ini, dirancang dan diusulkan pada tgl 1 Maret 2010 di Jakarta ditujukan kepada Ibu Mentri sebagai salah satu bentuk wujud " Optimisme Kolektif" adalah satu usulan atau ide inovative pertama di Indonesia.
Optimisme Kolektif ini sudah tentu tidak akan selancar apa yang diharapkan, karena berbagai rintangan dan kurangnya sarana dan prasarana pendukung tertentu yang pasti dihadapi. Akan tetapi semua itu kiranya tidaklah menjadikan Ibu Mentri sebagai Barometer pembangunan Sentral Informasi Penyakit TB patah semangat dan mundur, justru sebaliknya dijadikan suatu tantangan dan cambuk yang harus dihadapi untuk mencapai kemajuan yang dicita citakan.
Secara bertahap dan meyakinkan kami percaya, prestasi dan reputasi serta rencana pembangunan Sentral Informasi Penyakit TBC Indonesia yang pertama di Jakarta dan apabila dimotori langsung oleh Ibu Mentri, akan berkembang pesat sampai keseluruh Propinsi, Kabuten / Kota diseluruh Indonesia dan harapannya memperoleh dukungan dari Pemerintah Indonesia dan organisasi organisasi kesehatan International atas niat suci atau usulan dari rencana pembangunan Sentral Informasi Penyakit TBC ini.
Dalam usaha untuk menyesuaikan diri dengan dunia Kesehatan, Sentral Informasi Penyakit TB Indonesia (AM I TB INFO CENTER) mengadakan hubungan kerjasama dengan Kementrian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan, Organisasi organisasi kesehatan International dan lembaga donor. Dengan terjalinnya hubungan kerjasama yang baik diharapkan akan dapat lebih meningkatkan mutu informasi kepada masyarakat luas tentang penyakit TB.
Demikian sekilas riwayat singkat yang akan dihadapi tentang usulan, rencana dan tujuan pembangunan Sentral Informasi Penyakit TB yang akan mendapatkan arti dan kebanggaan tersendiri apabila dapat direalisasikan.
Pendahuluan:
Berdasarkan informasi dari lembaga Kesehatan International WHO, diperoleh pemaparan bahwa Indonesia menempati peringkat terbanyak ketiga di Dunia sebagai penderita TB setelah India dan China.
Dari hasil survei dan promosi yang dilakukan oleh Pemerintah dan organisasi organisasi kesehatan didapat informasi bahwa selama ini sebahagian besar masyarakat Indonesia dan pada golongan miskin secara khusus menemui kendala dalam mendapatkan informasi yang akurat tentang gejala atau penyakit TB, masih banyak dari masyarakat kita yang berpandapat bahwa TB adalah penyakit kutukan atau guna guna dan memilih pengobatan alternatif
Departemen Kesehatan RI dan organisasi organisasi kesehatan International maupun local sedang berbenah diri untuk merobah pradigma tersebut, sementara Tehnical assistance, National technical officer, Senior technical Officer, Technical officer, ahli laboratorium dan kaderisasi kesehatan giat menyusun strategi penanggulangan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi penularan yang lebih signifikan lagi.