Mohon tunggu...
Darman Sikumbang
Darman Sikumbang Mohon Tunggu... -

Rakyat Menyapa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Semangat Jadi Doa yang Dikabulkan

10 Mei 2011   05:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:53 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pendongkrak konsumsi selera makan warga Metropolitan, ini adalah sebuah semangat juang mendoakan semagat jadi doa yang dikabulkan, berawal dari sebuah hayalan yang diikuti rasa percaya diri usahanya dimulai dari atas marka jalan Salemba bluntas milik pemda dengan modal awal satu gerobak bekas seharga Rp 350.000,- bangun pagi antara jam 02:30 - 03.00, menuju pasar tradisional Genjing untuk membeli kebutuhan dagangannya dan memasak adalah hal utama yang menjadikan hayalannya menjadi doa yang dikabulkan, Nurhikmah begitulah nama ibu punya satu anak ini dengan semangat dan keyakinannya saat ini dia mampu mengontrak satu rumah kecil bertingkat seharga Rp 15.000.000,- per tahun didaerah Salemba Bluntas dimana bahagian bawah dari bangunan rumah dijadikan sebagai warung makan dan bahagian atas untuk beristirahat dan warungya ditulis nama "Ketupat Budaya masakan Padang" dengan menu sederhana, ketupat rendang, ketupat tunjang, ketupat ayam, nasi uduk dan nasi ulam, gulai ikan mas, rendang jengkol, tuna dan tongkol goreng, sambal ijo sayur daun singkong dan bayak yang lainnya. ketika ditanya masih ada Doa indah Ibu ini untuk memiliki sebuah warung yang lebih besar dan seluruh karyawannya harus anak anak yatim piatu yang mau hidup mandiri dan mau belajar memasak serta berdagang, idenya sangat sederhana “ Tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah” bagaimana menjadikan yatim piatu dibawah asuhannya bisa menjadi penghuni bumi yang sejajar dengan orang orang berilmu dan mampu secara ekonomi serta keturunan keturunan mereka kelak, didalam warung kecil ini Ibu Nurhikmah dibantu oleh adiknya dan satu orang keponakan, pernah ada yang bertanya kepada ibu Nurhikmah, Ibu kok ini ada nasi uduk dan nasi ulam sementara diatas tertulis ketupat budaya masakan Padang? Ohh..ini semua saya pelajari secara alamiah untuk pendongkrak selera makan warga metropolitan yang variatif, semoga doa ibu Nurhikmah sekeluarga dikabulkan, Amiin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun