Mohon tunggu...
Olind Rivi
Olind Rivi Mohon Tunggu... Penulis Amatir yang Menulis Sesuka Hati || Penikmat Cerita Hidup, Pengarsip Lewat Tulisan

Menulis untuk Meredakan Kepala. Hehehe || Bukan penulis hebat, hanya seseorang yang menjadikan "kata" sebagai terapi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berpulang Bapa Suci, Paus Fransiskus

21 April 2025   20:38 Diperbarui: 21 April 2025   21:37 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Instagram resmi Bapak Presiden Prabowo

"Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman" 2 Timotius 4:7

Selamat jalan Bapa Suci, Paus Fransiskus. Terima kasih atas dedikasimu sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik sedunia, sekaligus kepala negara Vatikan yang dengan penuh kerendahan hati dan ketulusan jiwamu engkau telah memberikan teladan hidup yang baik bagi kemanusiaan.

Melalui postingan di akun media sosial Vatican News mengabarkan bahwa Bapa Suci, Paus  Fransiskus telah meninggal dunia pukul 07.35 pagi waktu setempat. Ia wafat pada usia ke 88 tahun di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan.
Pada Februari lalu ia sempat di rawat selama kurang lebih 1 bulan, karena menderita penyakit pneumonia yang serius. Setelah kondisinya berangsur pulih, beliau tetap semangat menjalankan karya pelayanannya, meskipun fisiknya lemah. Ia tetap semangat dengan jiwanya yang penuh.

Hari ini ia telah pergi untuk selama-selamanya meninggalkan duka yang mendalam terutama bagi umat Katolik di seluruh dunia dan terlebih khusus juga umat Katolik di Indonesia. Bagaimana tidak kehilangan, bulan September tahun 2024 lalu Bapa Paus Fransiskus melakukan Kunjungan Apostolik ke Indonesia untuk pertama kali dan terakhir kalinya dengan tema;  Iman, Persaudaraan, dan Kasih, yang mencerminkan semangat dialog antar agama dan solidaritas lintas iman.

Kedatangan Bapa Paus Fransiskus ke Indonesia telah mengobati kerinduan umatnya setelah menunggu selama 35 tahun. Kegembiraan dan air mata sukacita di Stadion GBK Jakarta pada hari itu, juga segerombolan burung merpati yang melintasi area taman Istana Presiden, menandakan bahwa seluruh alam semesta ikut bersorak sorai dan bersukacita atas kedatangan Bapa Suci, Paus Fransiskus. Ruang ini tidak akan cukup menuliskan semua betapa dasyatnya kehadiran beliau sampai menembus jiwa yang terdalam.

Sosok pribadi yang begitu dicintai oleh semua orang karena teladan kesederhanaan, rasa kemanusiaan yang tinggi, dan kesejukan hatinya yang terpancar dari jiwanya terdalam telah menyentuh hati bagi setiap orang yang melihat atau yang pernah menjumpainya. Tidak heran Bapa Paus Fransiskus dikagumi oleh semua orang karena kasih dan rasa persaudaraan kemanusiaan tanpa pandang buluh, dan ia juga sanggat taat kepada Tuhan sampai ia wafat hari ini.


Satu hari setelah Paskah, ia mati dan bangkit bersama Tuhan dalam keagungan cinta yang kekal. Terima kasih Bapa Suci, Paus Fransiskus atas teladan cinta dan kesederhanaanmu untuk dunia ini, walaupun kini ragamu sudah tiada, namun jiwamu selalu hidup di hati kami selamanya.

Rest in peace, Pope Fransiskus. You will always be missed.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun