Mohon tunggu...
Lia Rayap
Lia Rayap Mohon Tunggu... Administrasi - poems, writings, and dark things.

- D A S -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Singgah

1 September 2018   09:04 Diperbarui: 1 September 2018   09:07 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hai, sayang. Singgalah sejenak. Kamu tak perlu cemas perihal "apa dan bagaimana yang terjadi nanti". Tentang kita. Dan tentang perihal setelah pertemuan ini. Hari besok adalah misteri. 

Misteri sekaligus garis takdir yang tak seorang pun tahu kecuali mereka yang sok menyaingi Tuhan. Baik atau buruk. Sedih atau bahagia tak ada kuasa kita untuk menghakiminya.

Singgalah sejenak. Dan kita akan bercerita perihal kesukaan dan ketidaksukaanmu. Tentang kecintaan dan kebencianmu. Duduklah. Ceritakan bagaimana dunia mempermainkanmu selama ini. Dan biarkan aku terbahak-bahak menertawainya. Hei, bukan karena aku tidak menghargai ceritamu. Tetapi, itu pun yang terjadi padaku. Kita akan sadar ketika waktu telah membawa kita jauh ke hari ini. Dan kembali lupa saat kita menjadi pelakunya lagi sekarang. Lagi? Yup!

Kita akan berputar dengan masalah-masalah yang sama di tanggal dan orang yang berbeda. Kenapa demikian?. Karena tak ada yang berubah dari diri kita. Dan belum ada pelajaran yang benar-benar kita ambil dulu. Bukankah Tuhan akan menguji kita dengan ujian yang sama sebelum kita mampu menyelesaikannya?.

Berceritalah sayang. Berceritalah sampai kamu lupa malam sudah menjadi pagi. Dan pagi telah lama memeluk kita.

Ceritakanlah. Karena aku masih di sini untuk mendengarkan. Dan berharap dapat memahami semuanya.

Berceritalah. Semoga kita termasuk pelajar yang baik atas masa yang telah lewat.

Jika belum, mungkin kita akan bertemu lagi dalam perjalanan berikutnya dan untuk pelajaran yang lebih hebat.

Terima kasih telah singgah.

Yang Mencintaimu di Awal September 2018.

-Beta.Lr

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun