Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_yuli_adja Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selamat Jalan Tokoh Panutan

23 April 2025   20:55 Diperbarui: 18 Mei 2025   10:41 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokumen keluarga

Mentari pagi indah berseri, tetapi seketika langit di atas kepalaku berawan
Sementara kabut hitam melayang di awang-awang
Sekejap tersiar kabar kepulangan seseorang yang ditandai turun hujan
Selamat jalan panutan, tetesan air turut mengenang

Dedikasimu selalu kuingat sebagai perjuangan
Perjuangan yang takpernah luruh sekalipun duri menggigit tubuh
Kau tetap berjuang demi ranah kelahiran
Berkat jasamu desaku taklagi lusuh

Jasamu selalu kukenang, menjadi kenangan
Budi baikmu menyinari jalan pulang
Selamat jalan tokoh panutan
Namamu harum semerbak hingga di awang-awang.

***

Innalillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun.

Turut berduka sedalam-dalamnya atas berpulangnya :
Bapak Hari Wibawa SE  
Sosok sahabat, panutan masyarakat setempat.
Bismillah husnul khotimah til jannah, diampuni dosa-dosanya diterima amal ibadahnya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan, kesabaran, dan keikhlasan.

Al-Faatihah...

***
Kepada teman sesama Kompasianer juga seluruh pembaca Kompasiana, mohon maaf lahir batin jika selamat berinteraksi di Kompasiana membuat salah baik yang disengaja maupun tidak. Juga mohon maaf jika saya terlambat dalam membalas komentarnya. Semoga permohonan maaf ini tidak terlambat.

#PuisiTokohPanutan
#Fiksiana
#PuisiYuliyanti
#Tulisanke-638
#Klaten,23April2025
#MenulisdiKompasiana

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun