Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Selamat Ulang Tahun Kompasiana, Jadilah Opini Bermakna Bagi Anak Bangsa

24 Oktober 2021   12:10 Diperbarui: 24 Oktober 2021   22:31 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Hari Jum'at,  tanggal 22 Oktober 2021, bertepatan dengan Hari Ulang Tahunmu.

Aku turut senang, tumpah ruah rasa bahagia bersemayam di dada.  Jemari pun ingin menorehkan sekelumit rasa untukmu, yaitu tentang engkau dan aku.

Jarak bukanlah ukuran dalam ikatan, sekalipun aku mengenalmu lalu bersatu dalam awak media. Bahkan, kita bagai belahan jiwa. Nyatanya, aku tak bisa lepas darimu, barang sehari pun wahai rumah keduaku.

Dalam keseharian banyak canda tawa dalam berbagi kisah. Kala tak bertemu, rindu pun menggelayut di hatiku.

Doa untukmu selalu aku panjatkan, semoga engkau kian jaya mengangkasa, menjadi opini bermakna bagi anak bangsa.

Hidup ini terbentuk dari moment kecil. Saat kita lihat kembali apa yang telah dilalui, ia kan menjadi sejarah istimewa dalam kehidupan.

Alkisah pun bakal bertahan seumur hidup, dalam rekaman namaku tersemat di Kompasiana. Sungguh menjadi kebahagiaan bumbu dari kehidupan.

Selamat Ulang Tahun ke-13 wahai Kompasiana.

Kiranya engkau bukan hanya menginjak remaja bak NakNangku, tetapi beranjak dewasa dalam Media Opini Bermakna. Engkau kian mengangkasa menembus cakrawala menjelajah belahan dunia.

Kembali hatiku riang, bisa belajar terbang bersama kawan Kompasianer layaknya merpati sedang menari, bersiul dan bernyanyi.

Terkandang mendendangkan lagu rindu yang menggebu, namun ada kalanya angin mengubah warna kelabu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun