Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Di Balik Nikmat Kepulan Asap Rokok, hingga Dampak Terburuk, Cuci Paru-parumu Sejak Dini

10 Oktober 2021   22:29 Diperbarui: 27 Oktober 2021   16:35 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar www.mediajabar.com

Kata orang "Sebatang rokok tenangkan hati, saat kepulan asap membumbung tinggi  jadikan inspirasi."


Suami saya ada kalanya menyulut sebatang rokok usai menyantap makanan pedas. Katanya, al ududu wajibun bada akl yang artinya, "rokok itu wajib sesudah makan. Begitu kurang lebihnya.

Benarkah, kawan?

Tanpa disadari bahaya merokok mengintai kesehatan. Rasanya sudah banyak yang tahu, kepulan asap menumpuk berakhibat fatal. Bahkan, nyawa bisa melayang.

Kejadian serupa terjadi pada bapak saya. Peristiwa ini terjadinya 13 tahun silam.
Bapak bisa dibilang perokok(tingwe) dalam bahasa jawa nglinteng dewe.

Di desa orang tua pada umumnya, meramu racikan cengkih, serbuk uwur, tembakau, dan kertas sigaret lalu dilinting(digulung) menyerupai rokok olahan pabrik.

Kebiasaan ini dilakoni sejak lama, saat pagi buta secangkir teh berteman sebatang tingwe menemani sebelum aktivitas. 

Bahkan, bapak tidak pernah sarapan nasi, paling nyemil gorengan setiap pagi.

Bapak sosok pendiam, penyabar juga pekerja keras. Mendiang tidak pernah mengeluh apalagi mengeluhkan sesuatu yang serius(sakit)

Pada waktu itu, senin dini hari, usai bermunajat, beliau memasak mie instan sendirian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun