Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cara Saya Mengolah Rasa Menjadi Karya

28 Mei 2021   16:05 Diperbarui: 28 Mei 2021   20:26 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar olah canva dokpri Yuliyanti

"Setiap manusia yang terlahir ke dunia fana, pastilah mempunyai rasa. Takpeduli seniman, pujangga atau rakyat biasa. Sebuah rasa adalah anugerah terindah dari Sang Pencipta."



Terkadang luapan tersebut bisa diutarakan atau pun terpendam dalam lubuk hati yang paling dalam. Sehingga takseorang pun tau, kecuali Tuhan yang Maha mengetahui adanya rasa tersebut.

Soal mengolah rasa taksemudah mengatakannya. Terkadang mengikuti suasana hati, entah kala emosi, senang, sedih pun gundah gulana dapat memicu kita untuk mengekpresikannya.

Saya teringat sebuah kejadian beberapa tahun silam, lewat sebuah tulisan bahkan  hingga sebuah lagu mampu menumbuhkan rasa suka.

Meski goresan itu sangat sederhana sekali, mungkin bagi sebagian orang tidak begitu memerhatikan. Namun, kala saya membaca kalimat tersebut mempunyai makna yang mendalam. Iya, sebuah kalimat "Cintai Aku Karena Allah."

Dalam tulisan tersebut menjabarkan, bahwasanya setiap hati ingin disayang, dicintai tanpa syarat, itu menurut kaca mata saya. Dari situlah muncul kosa kata indah, yang tak mampu terucap secara lisan.

Akan tetapi, saya jarang menuliskan sebuah tulisan dalam buku diary semenjak menikah.

Bagi saya, diary setelah menikah adalah tambatan hati, atau pun hati nurani sendiri. Kala memaknai tulisan di atas, hanya tersimpan dalam lubuk hati teramat dalam.

Sejak saat itulah, saya ingin mengapresiasikan sebuah tulisan sebagai simbol suara hati mendalam.

Setiap kosa kata apik, saya tulis dalam buku agenda kerja. Iya, lucu kan? Hehe, takapalah, sebagai tabungan tulisan semoga menjadi karya terbaik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun