Mohon tunggu...
Yuliyanti
Yuliyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Yuli adja

Yuliyanti adalah seorang Ibu Rumah Tangga memiliki kesibukan mengurus bisnis keluarga, Leader paytren, Leader Treninet. Sebagai penulis pemula telah meloloskan 7 antologi. Penulis bisa ditemui di IG: yuliyanti_leader_paytren Bergabung di Kompasiana 20, Oktober 2020

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejarah nan Filosofi Ketupat

24 Mei 2021   11:41 Diperbarui: 26 Mei 2021   14:42 1697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar Whatsapp grup RT setempat (dokpri Yuliyanti)

Setiap manusia yang terlahir ke dunia ini tak luput dari salah dan dosa, dan sebaik-baiknya orang yang mengakui kesalahannya.

 Sebagai kawula muda kita seharusnya sungkem, bersimpuh memohon maaf kepada orang tua yang telah melahirkan kita pun sanak saudara khususnya yang jauh lebih tua untuk saling bermaaf-maafan.

Laku Papat.


Sedangkan laku papat artinya mengambil  empat tindakan, antara lain;

1. Lebaran


Lebaran bermakna usai, simbul berakhirnya waktu berpuasa. Setelah sebulan memerangi hawa nafsu yang ada pada diri sendiri. Hingga tiba akhirnya pintu ampunan terbuka lebar.

 Makanya, tradisi maaf-memaafkan hingga saat ini masih terjaga, meski pandemi tak menghalangi niat diri untuk bersilaturahmi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

2. Luberan


Luberan mengandung makna melimpah ruah. Sebagai simbol ajaran untuk mengeluarkan zakat fitrah sebagai pembersih jiwa yang berdosa. Taklupa bersedekah untuk fakir-miskin dan kaum dhuafa

3. Leburan


Leburan mempunyai makna lebur atau habis. Pada momen lebaran kita kaum muslim diwajibkan untuk saling melebur dosa satu sama lain. Dalam tradisi maaf memaafkan kala lebaran, akan menjadikan jiwa-jiwa kembali ke fitrahnya suci tak berdosa, insyaa Allah.

4. Laburan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun