Puisi: Memaafkan
Aku memaafkanmu sejak momen itu.
Pada saat engkau memahat luka.
Luka tak berdarah namun cukup parah.
Kucari penawarnya hingga ke antah brantah
Aku memaafkanmu meski saat itu kau takpinta
Cintakulah yang mengalahkan segenap luka
Luka menganga karena setitik dusta
Semenggah kisah terpendam selamanya
Kini kau datang dengan segenap harapan
Tapi sayang kiasan taklagi menawan
Katamu telah purna tiada tinggalan
Lalu, untuk apa cendayan kau percikan
Kau kan mengulang lakon meminang, jangan
Tiada sanggup hati merajutnya
Kala Nirmala memancar selayang pandang
Maafkankankah bila hati takseirama
Sebesar apapun rasa yang kau goreskan
Di hatiku selalu tersedia maaf untukmu
Tiada lagi benci pun rindu tertambatkan
Maafkan diriku taklagi berbalas harapan
Tulisan ke-104. Â Klaten 13, Mey 2021
***
Yuliyanti Mengucapakan Selamat Hari Raya Idul Fitri , 01 Syawal 1442-Hijriyyah, Minal Aidin Wal faidzin. Mohon maaf lahir dan batin.