Mohon tunggu...
Yulia Asmi Azizah
Yulia Asmi Azizah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata :)

Jadilah motivator untuk orang banyak atau setidaknya untuk dirimu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kita Pernah, Pernah Sedekat Itu

12 Desember 2019   21:51 Diperbarui: 12 Desember 2019   21:47 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kita pernah menjadi mimpi-mimpi yang terkotak rapi, tapi mata terburu-buru membuka untuk menawarkan kenyataan.

Kita pernah menjadi apa yang aku ingin, sama seperti apa yang kamu ingin, tapi keinginan saja tak cukup untuk menyatukan.

Kita pernah menjadi rindu yang dipermainkan oleh waktu, hingga temu melekat pada suatu waktu yang tak tentu. 

Kita pernah berjalan bersama, walaupun pada akhirnya berakhir tak sejalan.

Kita pernah, kita pernah sedekat itu.

Sekarang,

Kita terpaut pada satu hembusan napas,

Kita terpaut pada satu denyutan nadi,

Kita terpaut pada satu detak jantung.

Kita, perasaan yang benar,

Tapi takdir berkata salah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun