Mohon tunggu...
Sam
Sam Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Padi tumbuh tak berisik. -Tan Malaka

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Perlukah Bonek Menghapus Tradisi "Estafet"?

16 April 2018   17:46 Diperbarui: 17 April 2018   13:11 5972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bonek yang cukup terkenal saat truk TNI yang ditumpanginya terguling. (Sumber: Jawa Pos | SHOLIHUDDIN)

Selamat ulang tahun Micko Pratama

B-

Berbagai musibah seakan tidak pernah berhenti menimpa keluarga besar Bonek, suporter yang karena militansinya pernah disejajarkan dengan kelompok Hooligan di Inggris oleh CNN. Terakhir, Micko Pratama, pemuda asal Sidoarjo, harus kehilangan nyawa 2 hari sebelum ulang tahunnya yang ke-17. Micko meninggal di Solo dalam perjalanan pulang setelah menyaksikan laga tandang PS Tira melawan Persebaya di Stadion Sultan Agung Bantul.

Kegembiraan Bonek karena tim kebanggaannya mampu mengalahkan tuan rumah dengan skor 2-0 harus berubah menjadi kesedihan yang mendalam karena rombongan Bonek dihadang oleh sekelompok warga di Solo dalam perjalanan pulang menuju Surabaya. Belasan orang luka-luka dan Micko dinyatakan meninggal dunia setelah mendapat lemparan batu dan pengeroyokan dari sekelompok warga.

Menurut berbagai sumber dari video dan tulisan di media sosial, warga yang melakukan penyerangan terhadap rombongan Bonek mengaku kesal karena ulah Bonek yang melakukan aksi pencurian dan pemalakan saat perjalanan menuju ke Bantul, sehingga warga berniat "memberi pelajaran" atas kelakuan oknum Bonek yang meresahkan masyarakat.

-O-

On tour Bonek. Micko bukan satu-satunya Bonek yang meninggal dalam estafet. Sebelumnya juga masih terkenang tragedi Lamongan 10 Maret 2012 saat Bonek melakukan perjalanan ke Bojonegoro dengan kereta api. Mereka dihadang oleh warga Lamongan dan lima nyawa harus menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

Meski banyak memakan korban, Bonek tetap tidak mau berhenti melakukan estafet, karena estafet bagi mereka adalah sebuah tradisi yang harus dijaga. Estafet adalah merujuk pada away days atau dalam istilah arek-arek Bonek dikenal dengan Tret Tet Tet, yaitu mendukung Persebaya berlaga di kota lain.

Bonek merupakan kelompok suporter yang pertama kali melakukan away days di Indonesia. Dengan nekatnya, mereka melakukan apapun demi sampai di stadion tempat Persebaya berlaga. Umumnya estafet dilakukan dengan numpang truk atau kereta api. Namun saat ini estafet menggunakan kereta api sudah mulai ditertibkan sejak dilakukan penataan sistem penumpang oleh PT KAI.

Menurut saya istilah "estafet" lebih tepat mengarah pada kendaraan truk dengan numpang truk. Bonek sering berganti-ganti truk secara berkesinambungan untuk sampai di lokasi, apalagi jika lokasinya jauh dari Surabaya.

Menurut saya lagi, istilah "estafet" tidak selalu mengacu pada away days, karena meskipun laga kandang di Surabaya, banyak Bonek yang numpang truk. Terlebih dengan Bonek dari luar kota seperti Sidoarjo, Pasuruan, Gresik, Jombang, Mojokerto, Bangkalan dan kota-kota lain di sekitar Surabaya. Karena bagi beberapa orang, sepak bola Jawa Timur adalah Persebaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun