"Siapa ya KAK? Cew atau cow?"
" Cew sama cow, buruan gih kamu temui sana."
" Okay KAK."
Aku berjalan menuju ruang tamu. Dan betapa terkejutnya aku setelah tahu siapa yang datang.
" Hi Alexa,, apa kabar? Oa ini ada makanan buat kamu."
"Hi An. Kaya gini lah keadaanku sekarang ini. Eh By the way kalian cuma berdua aja? Kita ngobrol di kamarku aja Yuk."
" Oke lah AL."
Hari itu Andhika bersama Dina datang menjengukku. Ada rasa bahagia yang terpancar dari raut wajah Andhika, memang sudah lebih sebulan ini aku sakit dan dia tak henti-hentinya mencari kabar tentangku. Aku salut dengan apa yang dilakukan Andhika dan bukan perkara mudah untuk dia tetap menunjukkan rasa simpatinya kepadaku karena memang kami berdua memutuskan untuk berpisah beberapa bulan yang lalu. Tapi dia tetap peduli dengan keadaanku, sungguh besar cintamu Dhika walau kita tak lagi menjadi satu.
" AL, kamu baik-baik aja kan di sini,? Aku sedih melihat kamu masuk RSJ, kamu yang kuat ya? Aku akan selalu ada buat kamu AL."
Aku terenyuh mendengar kata-kata Andhika, dia begitu dewasa dalam menguatkan hatiku. Semua itu berbanding terbalik dengan Deo, dia justru memilih pergi meninggalkan kU sendirian setelah tahu keadaaanku.
"Thanks An.. aku baik-baik aja KO, kamu ngga usah khawatir. Aku percaya badai pasti berlalu dan aku percaya suatu saat apa yang aku alami ini akan menjadi jalan cerita yang indah untuk aku kenang walau sekarang nyatanya masi menyakitkan untuk aku rasakan.