Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dalam Bilik Suara

27 November 2024   15:52 Diperbarui: 27 November 2024   15:53 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memasukkan surat suara ke dalam kotak suara (Sumber gambar: detik.com)

"Ayo.., ndang nyoblos..," teriakan Mbak Sur warga RT 20 kampung Manggis sudah terdengar berapi-api. 

Hari sudah menunjukkan pukul sembilan. Mbak Sur sudah rapi dan siap pergi ke TPS bersama Mbak Menik dan Mbak Susi.

Ketiganya dengan dandanan yang simpel tapi cantik sudah siap berangkat ke TPS 11 yang berlokasi di sebuah SD di dekat rumah 

"Mbak Diin, Mbak Kholif.., ayo budhal...," teriak Mbak Sur menambahkan. Blouse pink kembang-kembang dengan celana hitam membuat penampilannya pagi itu begitu cerah.

Ya, ini adalah hari istimewa. Hari dimana warganegara berhak menggunakan hak pilihnya untuk menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin daerah. 

Hak yang benar- benar harus dimanfaatkan karena akan menentukan arah pembangunan lima tahun ke depan, itu pesan guru PMP nya dulu.

Dari jendela sebuah rumah sesosok wajah muncul. "Aku nanti Mbak, lodehku belum mateng," kata sang pemilik wajah.

"Oke, aman Mbak Dina..., silakan melodeh..., aku duluan ya..," jawab Mbak Sur sambil terus melanjutkan perjalanan.

Suasana TPS sudah ramai. Beberapa petugas dan linmas sudah bersiap di tempat masing-masing.

"Nyoblos, Mbak Sur?" sapa seseorang berseragam linmas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun