Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Kisah tentang Si Burik

18 September 2022   13:32 Diperbarui: 18 September 2022   15:40 805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah ini terinspirasi dari judul artikel kompasianer Siska Artati.

Ya,  hampir semua istri selalu merestui hobi suaminya asal tidak lupa dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.  Dan satu syarat dan ketentuan yang penting adalah jangan lupa mblanjani. 

***

Mbak Menik menatap suaminya dengan dongkol.  Betapa tidak?  Sejak pagi hingga jam sudah menunjukkan pukul delapan Mas Marno masih berasyik-asyik dengan ayam -ayam katenya.  Ayam ayam kecil itu benar benar membuatnya cemburu.  Jealous kalau kata anak sekarang. 

Yang memberi makanlah..  Memberi vitamin...  Bahkan mengajak bicara.  Ya ampuun.  Gemes melihatnya.
Padahal bangun tidur yang pertama dilakukan Mbak Menik di dapur adalah membuatkan kopi suami tercinta.
Tapi sesiang ini ia tak juga disapa. 

"Duh Mas,  pitiiik ae, " protesnya.  
"Sik...  Diluk.., " kata Mas Marno tanpa menoleh.  Mbak Menik menatap jam dinding.  Duuh,  Pak Mus penjual sayuran sudah hampir datang ini,  pikirnya.  Apalagi persediaan bumbu habis, minyak nipis,  Tempe dan tahu apalagi. 

Mas Marno kembali menghisap rokoknya. "Buriiik...,  " katanya sambil menjentikkan jarinya pada si ayam.  Yang dipanggil seakan mengerti dan dengan genitnya mendekati Mas Marno.  
Mas Marno tertawa senang sambil menyebarkan jagung halus yang langsung dipatuk oleh Si Burik. 

"Ayo,  kalian mau ikut? " kata Mas Marno pada empat ayam yang lain.  Semua langsung merubung ikut makan jagung halus yang disebar. 

Dari kelima ayamnya Si Burik paling disayangi Mas Marno.  Tubuhnya kecil montok dan bulu-bulu nya yang berwarna campuran hitam dan putih berkilauan tertimpa sinar matahari. 

Ilustrasi Si Burik,  Sumbergambar: ayamkalkun.com
Ilustrasi Si Burik,  Sumbergambar: ayamkalkun.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun