Mengapa Kita Suka Berfoto?

Betapa tidak?  Kita bisa menata tampilan sesuai kehendak kita.  Hasil bisa langsung dilihat,  jika kurang bagus tinggal dihapus dan diulang. Hingga pada akhirnya bisa didapatkan hasil foto yang maksimal.

Tidak seperti berfoto zaman dulu,  jika hasil foto menunjukkan pose yang kurang bagus,  ya sudah,  harus terima nasib.  Tidak bisa dihapus,  dan kalau ingin mendapatkan hasil yang bagus harus foto ulang.  

Zaman dulu untuk melihat hasil foto biasanya menunggu dulu sampai 3 hari.  Sesudah keluar negatifnya (film berwarna hitam) baru dicetak di kertas foto.  

Biasanya dari negatif itulah kita tahu foto kita bagus atau tidak.  Jika bagus dicetak, jika jelek disimpan sendiri saja.

Karena takut mendapatkan hasil foto yang kurang bagus,  maka biasanya pose foto zaman dahulu begitu formal.  Jarang senyum karena takut semakin terlihat lucu atau bahkan jelek. 

Ada banyak hal yang diperlukan untuk mendapatkan hasil foto yang bagus.  Di antaranya adalah pemahaman atas perangkat yang digunakan, penataan background juga pencahayaan. 

Yang jelas untuk sebuah foto bagus perlu kecermatan,  kesabaran dan sering juga butuh perjuangan untuk mendapatkan angle yang baik.

Di samping berfoto bersama hal yang juga sangat digemari  adalah selfie.
 Selfie atau swafoto semakin digemari sejak gadget dilengkapi dengan kamera depan.  Dengan adanya kamera depan kita bisa menata pose dan senyum sesuai yang diinginkan.  

Ada beberapa alasan mengapa orang suka berfoto bersama ataupun selfie. Di antaranya adalah:

Bertemu teman lama,  dokumentasi pribadi 

1.  Ingin mengabadikan momen -momen bahagia. Misal saat bertemu teman lama,  berkumpul dengan kerabat.