Mohon tunggu...
Yuli Anita
Yuli Anita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Jangan pernah berhenti untuk belajar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mana yang Benar, Baca Doa Qunut atau Tidak?

3 April 2022   08:01 Diperbarui: 3 April 2022   08:58 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan puasa selalu mengingatkan saya pada waktu anak-anak masih kecil.  Ada banyak cerita di sana.  Bulan yang sangat tepat untuk menanamkan ketaatan melaksanakan ajaran agama pada anak-anak.  

Adanya empat anak kecil di rumah membuat puasa sangat semarak. Ramai.  Baik saat buka, sahur maupun berangkat sholat traweh. Spesial pokoknya.

Satu tantangan berat bagi saya saat puasa adalah membangunkan anak untuk sahur.  Ya, godaan ngantuk mereka begitu besar, jadi harus sabar-sabar membangunkannya.

"Bangun.. Ayo.. Sahur.., "
Membangunkan sahur selalu saya lakukan ketika nasi dan lauk sudah ada di masing-masing piring.  Jadi tinggal bangun langsung makan. 

Ambil nasi sendiri? Ah,  malas.

Rasanya jauh dengan iklan di TV di mana ayah,  ibu dan anak yang masih kecil duduk  untuk sahur bersama di meja makan dan berdoa bersama  pula.

Duduk bersama, mengambil nasi dan lauk sendiri bisa mereka lakukan saat berbuka.  Saat sahur?  No way.  Godaan bantal begitu berat.

Sesudah sahur pasti mereka tertidur lagi.  Haduuh,  padahal berkali-kali sudah diingatkan jangan tidur dulu habis sahur. Tunggu sholat Subuh dulu.  Tapi ya itulah,  namanya anak-anak.  

Akibatnya jelas.  Sholat Subuh kesiangan.  Ibuknya yang bertugas membangunkan lagi. "Ayoo.. Sholat.. Sholat..! "

Lama-kelamaan saya menemukan kiat supaya anak-anak bertahan tidak tidur habis sahur sampai Subuhan.  
Apa kiatnya? Ngobrol,  cerita zaman dulu ketika ibuk masih kecil, sambil memberikan contoh bahwa ibuk dan bapaknya sudah siap untuk sholat Subuh.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun