Pagi itu mentari menyapa dengan sinarnya yang lembut. Hari sudah menunjukkan pukul 07.30, pertanda setengah jam lagi acara akan dimulai.
"Kelas 7. 1 segera memasuki aula.., " suara seorang ibu guru terdengar dari pengeras suara untuk memandu siswa secara bergantian memasuki aula. Ya, hari itu dilaksanakan motivasi pada siswa sehubungan dengan kegiatan pasca Pekan Akhir Semester (PAS).
Setelah semua siswa terkumpul di aula dan duduk menurut deretan yang disediakan, pembawa acara menyapa dengan penuh ceria. Suasana semakin hangat ketika siswa diajak bertepuk tangan untuk menggugah semangat.
Di hatiku
Ada cinta
Di mulutku
Ada doa
Di tanganku
Ada karya
prok... prok.... prok...
*****
Setelah enam hari menjalani PAS dan empat hari pekan remidi kini tiba saatnya sekolah memasuki kegiatan pasca PAS.
Kegiatan pasca PAS di tahun sebelum pandemi selalu diisi dengan kompetisi olahraga antar kelas (class meeting). Kegiatan yang begitu dinanti-nanti ini sempat vakum di tahun awal pandemi. Â Kini karena PTM sudah dimulai, kegiatan pasca PAS dihidupkan lagi.
Untuk tahun ini kegiatan pasca PAS di sekolah diisi dengan motivasi siswa dan berbagai kegiatan lomba. Menyesuaikan dengan kondisi yang belum sepenuhnya aman, apalagi dengan bayang-bayang kedatangan Omicron, tiap kegiatan tetap dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan jumlah penonton benar-benar dibatasi.
Juga untuk sementara kegiatan yang bisa menimbulkan kerumunan massa seperti basket, futsal, dan voli tidak diadakan.
Kegiatan Motivasi
Kegiatan motivasi dilaksanakan secara bergantian mulai hari Selasa hingga Kamis. Hari Selasa motivasi diberikan pada siswa kelas 9, Rabu kelas 8 dan Kamis kelas 7.
Kegiatan motivasi yang bertajuk Pendidikan Akhlak dan Semangat Membangun Karakter di Era Digital berlangsung dengan gayeng dan tetap padat berisi.
Sebagaimana diketahui, pembelajaran daring yang berlangsung begitu lama membuat siswa begitu akrab dengan gadget. Mereka rajin berselancar di internet, sehingga bukan hal yang mustahil siswa membuka situs-situs yang tidak semestinya atau melakukan hal-hak yang kurang baik. Lebih-lebih jika mereka kurang didampingi orangtua.